YouTube Music Rilis Fitur Hum-to-Search: Cari Lagu Cukup dengan Bersenandung

YouTube Music menghadirkan fitur Hum-to-Search yang memungkinkan pengguna menemukan lagu hanya dengan bersenandung, bernyanyi, atau memainkan melodinya.

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 28 Mei 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 11:00 WIB
Fitur Bersenandung untuk Cari Lagu di YouTube Music
Fitur Bersenandung untuk Cari Lagu di YouTube Music (Dok: Android Authority)

Liputan6.com, Jakarta - Google dilaporkan telah kembali menghadirkan fitur inovatif untuk layanannya. Kali ini, giliran YoTube Music yang menghadirkan fitur baru untuk memudahkan pengguna ketika mencari lagu.

Fitur baru yang diberi nama hum-to-search ini memungkinkan pengguna YouTube Music mencari lagu bukan berdasarkan lirik atau judulnya, melainkan melodi lagu tersebut. Jadi, pengguna dapat mencari lagu hanya dengan bersenandung, bernyanyi, atau memainkan melodi.

Sebagai informasi, fitur hum-to-search telah lebih dulu hadir di Google Search sejak 2020, dan kini hadir di layanan YouTube Music. 

Dikutip dari Android Authority, Selasa (28/5/2024), fitur ini awalnya diuji sebagai bagian dari eksperimen di YouTube, sebelum akhirnya kini diluncurkan ke pengguna YouTube Music di Android.

Untuk mengakses fitur hum-to-search, pengguna dapat mengetuk ikon pencarian kaca pembesar di pojok kanan atas aplikasi YouTube Music. Setelah mengetuk ikon pencarian, terdapat ikon baru berbentuk gelombang yang terletak di samping ikon mikrofon.

Dengan mengetuk ikon tersebut, akan terbuka halaman pencarian berwarna yang meminta pengguna untuk memutar, menyanyikan, atau menyenandungkan lagu. AI Google kemudian akan melakukan pencarian lagu yang sesuai dengan senandung pengguna. 

Disebutkan, fitur ini dapat mencari lagu dengan berbagai bahasa, seperti Bahasa Inggris dan Bahasa India. Karenanya, ada kemungkinan besar fitur ini akan dapat mendeteksi lebih banyak lagu dari berbagai bahasa.

Saat ini, fitur Hum-to-Search hanya dapat diakses bagi pengguna Android dengan aplikasi YouTube Music versi 7.02. Namun, kemungkinan besar fitur ini juga akan tersedia bagi pengguna iPhone tak lama lagi.

Kehadiran fitur Hum-to-Search di YouTube Music ini pun bisa menjadi pembeda layanan ini dari aplikasi streaming musik lainnya. Sebab, fitur ini memudahkan pengguna melakukan pencarian lagu berdasarkan nadanya saja. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gemini AI Bakal Terintegrasi dengan YouTube Music

YouTube
Google mengumumkan bahwa YouTube Music akan menjadi aplikasi bawaan di Android 10 (sumber: YouTube)

Di sisi lain, Google dikabarkan akan melakukan integrasi Youtube Music dengan Gemini AI. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Android Authority.

Dengan integrasi ini, pengguna bisa memanfaatkan Gemini untuk nantinya mengakses, mencari lagu, mengelola playlist, termasuk perintah menjalankan pemutaran di YouTube Music.

Mengutip informasi dari 9to5Google, Jumat (10/5/2024), integrasi ini diketahui dari adanya opsi baru untuk menghubungkan YouTube Music dengan Gemini. Adapun opsi ini muncul dari pembaruan terbaru aplikasi Google di Android.

Sekadar diketahui, Google sendiri sebelumnya telah mengaktifkan beberapa integrasi Gemini untuk layanan lain, seperti Flights, Hotels, Maps, termasuk aplikasi produktivitas Workspace serta YouTube.

Meski bocorannya sudah diketahui, integrasi ini belum dirilis secara resmi. Dikabarkan, integrasi ini akan rencananya akan hadir pada menu Extensions di Gemini.

Untuk informasi, Google memang terus berupaya untuk mempermudah akses Gemini AI ke para pengguna. Terbaru, raksasa internet itu dilaporkan mulai menggulirkan akses Gemini langsung di Google Chrome.

Melalui akses ini, pengguna Chrome bisa langsung mengakses layanan AI tersebut melalui address baru. Informasi ini diketahui dari uji coba fitur yang sudah dimulai sejak pertengahan April 2024.

Kini, fitur ini pun sudah mulai digulirkan untuk pengguna umum. Informasi kehadiran akses langsung Gemini AI ini pun diumumkan melalui akun Twitter resmi Google Chrome.

"Mulai obrolan Anda dengan Gemini secara cepat memakai shortcut di address bar Chrome desktop," tulis Chrome dalam akun resminya. Disebut, fitur ini sudah bisa diakses dengan Chrome versi terkini yakni 124 stable.


Akses Gemini AI Langsung di Google Chrome

Gemini AI Google
Gemini AI milik Google resmi melmuncur. (Dok: Google DeepMind)

Fitur ini pun sudah bisa diakses untuk pengguna browser tersebut di Mac, Windows, dan ChromeOS. Namun ada kemungkinan fitur ini masih digulirkan secara bertahap, sehingga belum semua pengguna mendapatkannya.

Untuk mengakses Gemini AI langsung melalui address bar di Chrome, simak langkah-langkahnya berikut ini.

  • Ketik @ di address bar di Chrome desktop, dan pilih Chat with Gemini
  • Tulis prompt yang diinginkan
  • Dapatkan respons langsung dari layanan Gemini

Sebagai informasi, rencana Google untuk menambahkan dukungan Gemini di Chrome sempat diketahui sejak Februari 2024. Ini disebut upaya pertama Google mengimplementasikan Chat with Gemini ke dalam Chrome Omnibox.

Dengan cara ini, pengguna bisa mengakses chatbot tersebut tanpa harus membuka situs web Gemini. Untuk diketahui, Chrome Omnibox berfungsi sebagai bilah alamat dan bila pencarian, serta menambahkan beberapa tugas lain ke browser. 


YouTube Kembangkan Fitur AI untuk Bantu Kreator Temukan Ide Konten Baru

YouTube
YouTube mengumumkan sejumlah perubahan tampilan dan fitur baru di aplikasinya. (Dok: YouTube)

YouTube tengah kembangkan beberapa fitur AI baru yang membantu menyempurnakan platform ini. Banyak dari fitur tersebut yang masih dalam tahap eksperimen.

Di halaman dukungan YouTube, sebagaimana dikutip dari Android Authority, Minggu (5/5/2024), perusahaan telah mengumumkan bahwa mereka sedang menguji fitur AI generatif yang dapat memberikan inspirasi bagi content creator untuk video yang akan dibuat.

Baru-baru ini, anak perusahaan Google itu melakukan pengujian fitur AI terbaru untuk memberikan ide-ide segar bagi kreator untuk konten yang akan dibuat.

Alat AI ini didesain untuk membantu kreator YouTube bertukar pikiran tentang ide untuk konten berikutnya. Google juga mengatakan bahwa AI ini akan membantu kreator untuk memahami penonton mereka dan membantu membuat video dengan lebih cepat.

Untuk membantu kreator, AI generatif tersebut akan membantu menghasilkan ide dalam tiga faktor, seperti:

  • Jenis konten yang ingin dilihat lebih oleh penonton/viewers,
  • Sudut pandang baru untuk jenis konten yang belum perah dibuat oleh kreator,
  • Garis besar atau poin penting untuk memulai pembuatan konten.

Fitur AI generatif ini hanya akan dinikmati oleh segelintir kreator saja. Sebab, YouTube mengatakan bahwa fitur ini hanya akan digulirkan untuk kreator yang membuat konten dalam bahasa Inggris.

Kendati demikian, Google akan terbuka untuk memperluas fitur ini. Komitmen tersebut menjelaskan bahwa perusahaan berencana untuk mengembangkan fitur ini lebih jauh sehingga dapat digunakan oleh lebih banyak kreator YouTube.

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya