Penyedia Layanan Internet DATA Raih Laba Bersih Rp 29,2 miliar, Naik hampir 40 Persen

Di semester I tahun 2024, laba bersih DATA mencapai Rp 29,2 miliar atau meningkat 38,3%, dibanding periode Juni 2023 yang hanya Rp 18 miliar.

oleh Iskandar diperbarui 02 Agu 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 12:00 WIB
Dok: DATA
Penyedia layanan internet DATA. Dok: Remala Abadi

Liputan6.com, Jakarta - Dalam laporan keuangan semester I tahun 2024, penyedia layanan internet DATA (PT Remala Abadi Tbk) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba signifikan.

Pendapatan konsolidasi DATA tercatat naik 21,1% menjadi Rp 127,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan permintaan layanan internet dari berbagai segmen, terutama instansi pemerintah, korporasi, dan segmen rumahan (SOHO).

Laba sebelum pajak perseroan juga naik dari hanya Rp 23.6 miliar di semester satu tahun 2023, kini telah mencapai Rp 38,8 miliar atau tumbuh 64,4%.

Laba bersih DATA juga membukukan kinerja cemerlang. Di semester I tahun 2024, laba bersihnya mencapai Rp 29,2 miliar atau meningkat hampir 40% (tepatnya 38,3%), dibanding periode Juni 2023 yang hanya Rp 18 miliar.

Equity Research Analyst PT Trimegah Securities, Richardson Raymond, menilai kesuksesan DATA tidak terlepas dari strategi perseroan yang tepat dalam memilih segmen pasar.

Dengan fokus pada segmen yang belum terlalu banyak digarap oleh pemain besar, DATA berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan.

"DATA berhasil mengisi celah di pasar telekomunikasi Indonesia, terutama di segmen menengah. Dengan harga yang kompetitif dan kualitas layanan baik, perseroan mampu menarik minat pelanggan," ujar Richardson melalui keterangan resminya, Jumat (2/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Potensi Pertumbuhan

Pengguna Internet. Credit: John Schnobrich/Unsplash
Ilustrasi pengguna internet. Credit: John Schnobrich/Unsplash

Analis memperkirakan potensi pertumbuhan DATA masih sangat besar. Penetrasi fixed broadband di Indonesia yang masih relatif rendah menjadi peluang emas bagi perseroan untuk terus ekspansi.

"Valuasi DATA saat ini masih sangat menarik bagi investor. Jika perseroan dapat mempertahankan kinerja positifnya, bukan tidak mungkin harga sahamnya akan terus menguat," Richardson menambahkan.

Richardson juga menyoroti potensi besar segmen menengah yang belum sepenuhnya tergarap oleh operator telekomunikasi besar.

Dengan biaya operasional yang lebih efisien, DATA dinilai lebih kompetitif dalam bersaing di segmen ini, terutama di luar wilayah Jabodetabek.

 


Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet
Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya