Â
Liputan6.com, Jakarta - Platform X yang dulunya bernama Twitter dikabarkan belum mencapai titik impasnya setelah dibeli oleh Elon Musk beberapa waktu lalu. Hal ini diungkapkan Elon Musk melalui email kepada para karyawannya.
Advertisement
Baca Juga
"X bahkan belum mencapai titik impas," kata Elon Musk melalui email kepada karyawannya, demikian dikutip Tekno Liputan6.com dari Mashable, Selasa (28/1/2025).
Advertisement
Elon Musk dalam emailnya menambahkan, "Pertumbuhan pengguna X stagnan, pendapatan tidak mengesankan, dan kami hampir tidak mencapai titik impas."
Sementara itu, dalam sebuah berita tentang bank-bank yang bersiap menjual utang miliaran dolar yang dipinjam oleh X alias Twitter, the Wall Street Journal juga mengungkapkan bagian lain dari email Musk kepada para karyawannya.
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah menyaksikan kekuatan X dalam membentuk percakapan. Kami melihat platform ini mulai mengadopsi komitmen kami terhadap kebebasan berbicara dan kebenaran yang tidak bias," kata Elon dalam email tersebut.
Â
Â
Â
Bantah Kirim Email ke Karyawan
Adapun kalimat terakhir terkait dengan X yang telah menghapus program pemeriksa fakta independen di platformnya guna membuat X fokus pada kebebasan berbicara. Langkah serupa juga dilakukan oleh Meta beberapa waktu terakhir.
Sementara itu, Elon Musk membantah kalau dirinya mengirimkan email kepada karyawan. "Laporan ini salah, saya tak pernah mengirimkan email seperti itu," kata Elon Musk melalui cuitan di X.
Sekadar informasi, sejak Twitter diambil alih oleh Elon Musk pada 2022, jumlah pengguna X menurun. Para pengguna disebut beralih ke jejaring sosial seperti Bluesky. Selain itu, para pengiklan juga menghapus iklannya di X.
Advertisement
Gestur Tangan Elon Musk saat Pelantikan Donald Trump Disorot
Elon Musk memang terus-terusan memicu kontroversi. Termasuk saat dirinya menghadiri pelantikan Presiden AS Donald Trump beberapa hari lalu.Â
Gestur tangan Elon Musk saat pidato dalam perayaan pelantikan Presiden Donald Trump pada Senin (20/1/2025), memicu perbandingan dengan hormat ala Nazi. Musk merupakan CEO Tesla dan SpaceX, pemilik media sosial X sekaligus orang terkaya di Bumi versi Forbes.
Pada acara tersebut, Musk tampil di panggung Capital One Arena di Washington dan disambut dengan sorakan meriah. Dengan semangat, dia mengangkat tangannya dan berteriak, "Yesssss".
"Ini bukan kemenangan biasa. Ini adalah titik balik dalam peradaban manusia," ujar Musk. "Ini sangat penting. Terima kasih telah mewujudkannya! Terima kasih," lanjutnya seperti dikutip dari CNA, Selasa (21/1).
Gesturnya Disebut Mirip Hormat Nazi?
Musk kemudian menggigit bibir bawahnya, menepuk tangan kanannya di dada, dengan jari-jari terbuka lebar.
Setelah itu, dia mengulurkan tangan kanannya ke luar dengan sudut ke atas, telapak tangan menghadap ke bawah dan jari-jari rapat. Lalu, dia berbalik dan membuat gestur yang sama kepada kerumunan di belakangnya.
"Hati saya bersama kalian. Terima kasih kepada kalian, masa depan peradaban sudah terjamin," katanya saat menyelesaikan gesturnya.
Gestur tersebut segera menarik perhatian banyak orang di media sosial.
"Apakah Elon Musk melakukan sieg heil di pelantikan Trump?" tanya Jerusalem Post.
Sieg heil adalah frasa dalam bahasa Jerman yang berarti "Salam kemenangan" atau "Kemenangan untuk (pemimpin)". Frasa ini menjadi terkenal sebagai salam Nazi yang digunakan oleh para pendukung Partai Nazi di bawah kepemimpinan Adolf Hitler pada era Perang Dunia II.
Advertisement