Blue Ghost Akan Mendarat di Bulan pada 2 Maret 2025

Mekansir laman NASA pada Rabu (26/02/2025), pendaratan Blue Ghost akan ditayangkan di NASA+ mulai pukul 02:30 dini hari EST (Eastern Standard Time), sekitar 75 menit sebelum pendaratan di permukaan bulan. Pendaratan alat tersebut bisa disaksikan juga melalui kanal YouTube Firefly Aerospace.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 27 Feb 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 05:00 WIB
Nvidia Reka Ulang Pendaratan Apollo 11 di Bulan dengan Teknologi RTX - Kredit: Nvidia
Nvidia Reka Ulang Pendaratan Apollo 11 di Bulan dengan Teknologi RTX - Kredit: Nvidia... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengumumkan wahana antariksa Blue Ghost akan mendarat di Bulan pada 2 Maret 2025 mendatang. Wahana milik Firefly Aerospace tersebut dijadwalkan mendarat di dekat Mare Crisium, dataran di kuadran timur laut di sisi dekat bulan.

Mekansir laman NASA pada Rabu (26/02/2025), pendaratan Blue Ghost akan ditayangkan di NASA+ mulai pukul 02:30 dini hari EST (Eastern Standard Time), sekitar 75 menit sebelum pendaratan di permukaan bulan. Pendaratan alat tersebut bisa disaksikan juga melalui kanal YouTube Firefly Aerospace.

Selain siaran langsung, peliputan juga mencakup pembaruan dalam blog untuk mencatat pendaratan ini. NASA dan Firefly akan menyelenggarakan konferensi pers setelah pendaratan untuk membahas misi dan peluang sains selanjutnya saat memulai operasi permukaan bulan.

Wahana Blue Ghost merupakan bagian dari inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS) atau Layanan Muatan Bulan Komersial NASA dan kampanye Artemis untuk membangun kehadiran jangka panjang di Bulan. Sebelumnya, Blue Ghost meluncur pada 15 Januari 2025 pukul 01.11 EST menggunakan roket milik SpaceX Falcon 9 dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center milik NASA di Florida.

Dalam proyek ini, NASA bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Amerika Serikat untuk mengirimkan sains dan teknologi ke permukaan bulan melalui inisiatif CLPS. Blue Ghost akan mengeksplorasi permukaan akan berlangsung selama sekitar 14 hari, waktu yang mencakup periode siang di Bulan ketika suhu dan kondisi lingkungan memungkinkan operasi perangkat keras.

Kedua wahana akan menempatkan sejumlah instrumen ilmiah yang dirancang untuk mengumpulkan data penting terkait permukaan bulan. Wahana Blue Ghost membawa sepuluh muatan ilmiah yang telah dipilih oleh NASA.

Setiap muatan memiliki fungsi unik untuk mendukung penelitian tentang komposisi mineral dan partikel di permukaan bulan, sifat termal regolith (lapisan debu dan puing-puing batuan), serta aktivitas elektromagnetik di sekitar lingkungan bulan.

Salah satu muatan paling penting yang dibawa oleh Blue Ghost adalah instrumen yang dirancang khusus untuk memantau medan magnet bumi dari kejauhan. Muatan ini disebut LEXI (Lunar Environment Heliospheric X-ray Imager).

LEXI akan bertugas sebagai mesin pencitra sinar-X yang memantau interaksi antara magnetosfer bumi dengan angin matahari, partikel bermuatan tinggi yang terus-menerus mengalir dari matahari. LEXI berperan penting dalam memahami dinamika cuaca luar angkasa.

Dengan memantau perubahan dalam magnetosfer yang diinduksi oleh angin matahari, LEXI memungkinkan para ilmuwan mendeteksi dan melacak pola cuaca matahari dengan lebih akurat. Cuaca matahari, yang terdiri dari lontaran massa koronal dan semburan partikel bermuatan, dapat mempengaruhi satelit komunikasi, sistem navigasi GPS, dan bahkan jaringan listrik di Bumi.

Oleh karena itu, pengamatan oleh LEXI akan memberikan data penting untuk meningkatkan kemampuan prediksi dan mitigasi dampak dari fenomena tersebut.

(Tifani)

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya