Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, ramai informasi tentang penipuan bermodus SMS OTP yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.
Usut punya usut, hal ini terjadi akibat penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake BTS.
Advertisement
Kasus ini terungkap setelah Komdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.
Advertisement
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, pihaknya memerintahkan Dirjen Infrastruktur Digital (DJID) untuk mengambil sejumlah Langkah untuk menangani kasus ini.
"Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku," kata Menkomdigi Meutya Hafid.
Modus BTS Palsu untuk Kirim SMS Penipuan
Ia mejelaskan, penggunaan perangkat fake BTS atau BTS palsu ini memungkinkan pelaku memancarkan sinyal seolah sebagai BTS operator resmi. Dengan cara inilah, pelaku mengirim SMS secara massal ke ponsel di sekitar tanpa terdeteksi sistem operator.
Lewat metode ini, SMS penipuan bisa langsung menjangkau masyarakat. Misalnya menawarkan hadiah palsu atau meminta data pribadi tanpa melewati jaringan resmi. Dengan begitu, upaya ilegal ini sulit dilacak oleh operator seluler.
Berdasarkan investigasi awal, DJID meneemukan indikasi kuat adanya penggunaan perangkat BTS ilegal di beberapa lokasi.
BTS Palsu
Sinyal radio yang dipancarkan perangkat BTS palsu ini terdeteksi beroperasi pada frekuensi salah satu operator tetapi tak terdatar sebagai BTS resmi dalam jaringan.
Hal ini mengonfirmasi bahwa SMS penipuan tersebut dikirim melalui infrastruktur telekomunikasi ilegal di luar kendali operator resmi.
Komdigi pun bekerja sama dengan apparat penegak hukum untuk melacak pelaku dan memastikan penindakan hukum yang tegas bagi setiap pelanggaran penggunaan frekuensi radio.
Advertisement
Keamanan Tak Boleh Dikompromikan
Menurut Meutya, infrastruktur telekomunikasi merupakan tulang punggung ekosistem digital.Oleh karena itu, keamanannya tidak boleh dikompromikan.
"Kami tidak akan mentolerir pihak-pihak yang menyalahgunakan frekuensi radio untuk aksi kejahatan karena dapat merugikan masyarakat luas," kata Meutya.
Ia juga mengimbau masyarakat harus waspada terhadap SMS mencurigakan dan selalu mengecek kebenaran informasi yang diterima.
Komdigi juga akan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya dan ciri-ciri SMS penipuan agar masyarakat lebih waspada dan mencegah bertambahnya korban.
Ia mendorong operator seluler untuk meningkatkan keamanan jaringan mereka. Salah satunya memperkuat sistem deteksi dini terhadap aktivitas frekuensi radio yang mencurigakan seperti fake BTS.
Jangan Klik Apa pun
Komdigi mengingatkan masyarakat untuk tidak mengklik tautan apa pun yang mencurigakan dari SMS tak dikenal.
Masyarakat pun diminta untuk tidak pernah memberi data pribadi, informasi perbankan, maupun kode OTP kepada pihak mana pun melalui SMS atau tautan yang tidak resmi.
Oleh karena itu, jika menerima SMS diduga merupakan penipuan, segera laporkan kepada pihak berwenang atau melalui kanal pengaduan resmi yang tersedia.
Advertisement
