Game `Princess Rescue`, Super Mario yang Beraksi di Konsol Atari

Jangan bayangkan Mario melompati pipa dan menghancurkan bata, atau menginjak jamur dalam tampilan 8 bit.

oleh Bayu Galih diperbarui 18 Jul 2013, 07:58 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2013, 07:58 WIB
atari-130717b.jpg
Jauh sebelum kehadiran konsol generasi terbaru seperti Xbox One atau PlayStation 4, Atari sudah muncul sebagai pelopor kehadiran video game. Meski hadir dengan grafis sangat sederhana, Atari berhasil memikat penggemarnya dengan game seperti Pong, Asteroid, atau Centipede.

Popularitas Atari kemudian redup dengan munculnya konsol Nintendo Entertainment System. Perusahaan asal Jepang itu tak hanya sukses merilis konsol game, tapi juga menghadirkan beragam game dan karakter khas. Salah satu karakter yang jadi ikon tentu saja Super Mario Bros.

Dilansir laman Wired, Kamis (18/7/2013), Chris Spry, seorang animator asal Portland, Amerika Serikat, kemudian menghadirkan game yang memodifikasi Super Mario Bros untuk konsol Atari 2600. Game itu berjudul Princess Rescue dan cartridge permainannya dijual melalui situs Atari Age.

Seperti apa game Princess Rescue tersebut? Jika Anda ingat game Super Mario Bros, jangan heran jika gameplay di permainan ini sama. Hanya saja tampilannya berbeda, sebab tokoh mirip Mario ini hadir dalam pixelate yang terlihat kasar, seperti layaknya game di Atari.

Ini seperti memainkan Mario yang dirilis pada 1985 di konsol yang muncul pada 1977. Jadi jangan bayangkan Mario melompati pipa dan menghancurkan bata, atau menginjak jamur dalam tampilan 8 bit.

"Tiap garis di grafis komputer hanya hadir dalam satu warna," kata Spry kepada Wired. "Jika Anda mencari grafis di situ, maka Anda akan menyadarinya (hanya satu warna). Saya harus mendesain grafis itu dalam cara memanfaatkan ruang negatif, area hitam, untuk menggambarkan badan," ucapnya.

Jika Anda masih memiliki konsol Atari 2600, game in imasih bisa dibeli seharga US$ 30. Terhitung mahal, memang. Game ini juga disertai buku manual setebal 16 halaman.

Seperti apa game itu? Anda bisa melihatnya di tautan ini. (gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya