Dua Tokoh Teknologi Bersaing Kuasai Peluncuran Pesawat Antariksa

Jeff Bezos dan Elon Musk saat ini sedang bersaing untuk membeli Kompleks Peluncuran Pesawat Antariksa 39A milik NASA.

oleh Bayu Galih diperbarui 25 Jul 2013, 13:40 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2013, 13:40 WIB
nasa-130725b.jpg
CEO dan pendiri Amazon Jeff Bezos ternyata tak hanya sibuk di urusan perdagangan online atau e-commerce. Bezos yang juga bos Blue Origin, perusahaan di bidang proyek antariksa, kini disibukkan dengan urusan pengembangan penerbangan swasta ke luar angkasa.

Dilansir laman The Verge, Kamis (25/7/2013), Bezos kini sibuk bersaing ketat dengan Elon Musk, CEO Tesla Motors yang juga Bos SpaceX. Selama ini SpaceX milik Elon Musk memang lebih dikenal dalam urusan proyek antariksa ketimbang Blue Origins. Sebab, SpaceX telah melakukan peluncuran pesawat antariksa Dragon untuk mengirim suplai ke Satelit Luar Angkasa Internasional atau ISS.

Bezos dan Musk saat ini sedang bersaing untuk membeli Kompleks Peluncuran Pesawat Antariksa 39A milik Badan Antariksa Ameriksa Serikat (NASA). Lokasi yang direbut Bezos dan Musk merupakan Kompleks 39A di Kennedy Space Center di Florida. Kompleks 39A merupakan tempat peluncuran perdana sekaligus terakhir dari proyek luar angkasa milik NASA.

Setelah tak lagi melakukan peluncuran proyek luar angkasa, NASA memang berusaha untuk melakukan penghematan dengan menjual asetnya ke perusahaan swasta.

Saat ini SpaceX sudah memiliki dua landasan peluncuran, dan mengincar Kompleks 39A menjadi yang ketiga. Adapun dua landasan peluncuran yang saat ini dikuasai SpaceX adalah Vandenberg AFB Space Launch Complex 4 di California dan Cape Canaveral Air Force Station Space Launch Complex 40 di Florida.

Meski sudah didirikan sejak September 2000, Blue Origin memang belum memperlihatkan tajinya. Malahan Blue Origins sempat mengalami kesulitan, terutama setelah pesawat prototipenya mengalami tabrakan pada Agustus 2011. Blue Origins belum bisa menempatkan pesawatnya di orbit angkasa.

Blue Origins telah mengundang jurnalis untuk memperlihatkan fasilitas yang sedang dikembangkan. Jika sukses memiliki 39A, Blue Origins ingin menjadikannya sebagai fasilitas multi-fungsi. Jika ada perusahaan lain yang ingin meluncurkan pesawat luar angkasa, Blue Origins akan membolehkan tapi dengan dikenai biaya.

Sebenarnya bukan hanya Blue Origins dan SpaceX yang menjadi perusahaan swasta di bidang proyek antariksa. Miliarder nyentrik asal Inggris, Richard Branson juga memiliki proyek luar angkasa dengan perusahaan Virgin Galactic. Selain penerbangan komersial, Virgin Galactic juga telah membangun Bandariksa Antariksa yang berlokasi di New Mexico, Amerika Serikat. (gal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya