Mahasiswa Bandung Buat Aplikasi Absensi Pendeteksi Kesehatan

Tim mahasiswa dari ITB membuat software aplikasi pendataan absensi karyawan yang sekaligus dapat menganalisa kesehatan sang karyawan.

oleh Adhi Maulana diperbarui 26 Jul 2013, 09:51 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2013, 09:51 WIB
fujitsu-2-130726b.jpg

Tim mahasiswa dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB berhasil menjuarai kompetisi bidang teknologi dan informasi Fujitsu Innovation Chalenge yang digelar Fujitsu.

Tim yang terdiri dari Bagus Hanindito, Wisnu Wijayanto, dan Cindy Agustina itu membuat software aplikasi pendataan absensi karyawan yang sekaligus dapat menganalisa kesehatan sang karyawan.

Presentasi software aplikasi mereka yang berjudul "Attendance Record System with Integrated Body Health Information" cukup menarik perhatian para juri karena dianggap sangat orisinil.

Menurut Bagus, software aplikasi yang mereka bangun ini memanfaatkan proses scanning hemoglobin pada pembuluh darah. Berdasarkan penelitian dokter, sedikit banyaknya jumlah hemoglobin pada pembuluh darah merupakan indikasi kesehatan seseorang.

"Insipirasinya dari orang tua sendiri. Orang tua saya suka malas checkup kesehatan karena harus ke rumah sakit atau laboratorium kesehatan. Dari situ bareng teman-teman kepikiran untuk membuat software aplikasi yang bisa dengan mudah mendeteksi kesehatan seseorang," jelas Bagus.

Bagus juga mengatakan proses pembuatan aplikasi ini tidak terlalu sulit karena mereka hanya mengembangkan software aplikasi, hardware-nya sudah disediakan Fujitsu. "Tinggal pakai dan diintegrasikan dengan aplikasi ciptaan kami, ujarnya lagi.

Bagus beserta kedua temannya selaku pemenang berhak mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi kantor pusat Fujitsu di Jepang untuk menghadiri gelaran Fujitsu Forum 2013.

Sementara itu, satu tim mahasiswa yang juga berasal dari ITB juga berhasil menempati juara kedua dengan presentasi software aplikasi berjudul "Ride by Your Hand". Aplikasi ini memanfaatkan teknologi PalmSecure untuk menggantikan sistem ticketing transportasi masal.

Sedangkan juara ketiga diraih oleh tim mahasiswa dari Universitas BINUS dengan presentasi software aplikasi berjudul "Identity Palm Authentication" yang memanfaatkan teknologi PalmSecure sebagai pengganti kartu identitas penduduk.

Melalui kompetisi ini, Fujitsu menantang para mahasiswa untuk menciptakan software aplikasi yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari yang dapat diintegrasikan dengan teknologi PalmSecure besutan Fujitsu. PalmSecure merupakan teknologi otentikasi pembuluh darah yang tengah dikembangkan oleh Fujitsu. Masa pengembangan aplikasinya diberi waktu selama sebulan yang dimulai dari bulan Juni hingga Juli. (dhi/dew)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya