Era Layanan Chat Antar-Perangkat, BBM Sukses Mendominasi

BlackBerry Messenger sukses menjadi layanan chat antar-perangkat. Tapi Apple tak mau kalah dan merilis iMessage.

oleh Bayu Galih diperbarui 27 Sep 2013, 07:39 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2013, 07:39 WIB
bbm-130926b.jpg
Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dengan kehadiran smartphone. Dengan adanya konektivitas internet pada perangkat, fungsi ponsel kini tak lagi sekedar telepon atau SMS. Ponsel kini bisa digunakan untuk menjelajahi dunia maya, dan tentu saja online chatting.

Di masa-masa awal kemunculan smartphone memang belum banyak aplikasi chatting yang hadir. Ketika itu layanan chatting banyak yang masih dihadirkan oleh pihak ketiga. Tak sedikit juga pihak ketiga yang menyediakan layanan multi-platform dan menggabungkan berbagai layanan yang sudah ada.

Salah satu layanan mobile chat pihak ketiga yang cukup populer saat itu adalah eBuddy. Dilansir dari blog resminya, eBuddy merupakan perusahaan yang berasal dari Belanda dan dibuat untuk menawarkan solusi pesan instan di layanan mobile. Layanan ini pertama kali meluncur pada 2003 dengan nama e-Messenger.

Bagi pengguna smartphone berbasis Symbian, banyak yang mengunduh eBuddy sebagai layanan chatting. Tentu ini menjadi alternatif saat layanan online chat belum menghadirkan fitur mobile. Pengguna juga diuntungkan dengan multi-platform yang dihadirkan, antara lain adanya Windows Live Messenger, Yahoo Messenger, AIM, bahkan Facebook Messenger dalam satu aplikasi.

Selain eBuddy, aplikasi pihak ketiga yang menyediakan layanan multi-platform untuk chatting di antaranya adalah mig33 dan Meebo.

BBM Memulai Chat Antar Perangkat

Layanan chatting kemudian semakin berkembang dan tak hanya disediakan oleh pihak ketiga. BlackBerry menjadi vendor yang mempopulerkan layanan chatting antar-perangkat dengan menghadirkan BlackBerry Messenger di 2006.

Dilansir dari laman Crackberry, ketika itu BlackBerry masih bernama Research in Motion. Perusahaan asal Kanada ini menghadirkan BBM sebagai salah satu fitur yang ada di BlackBerry Enterprise Server 4.1. BBM memang tak kompatibel dengan layanan pesan instan lain. Tentu saja, karena BBM memiliki cara kerja yang berbeda.

BBM bekerja berdasarkan paket data internet BlackBerry atau yang juga dikenal dengan sebutan BlackBerry Internet Service. Anda tak bisa menggunakan BBM jika tak punya paket data untuk BB. Selain itu, identifikasi pengguna diketahui berdasarkan Personal Identification Number atau PIN. Nah, PIN ini merupakan identifikasi yang ada di tiap perangkat.

Lalu apa saja kelebihan BBM? Pertama, BBM memungkinkan chatting secara langsung atau real time, baik itu individu atau kelompok. Selain itu, ada sejumlah fitur yang menandakan apakah pesan itu sudah terkirim atau dibaca oleh penerima pesan. Pengguna juga bisa melakukan personalisasi akun BBM.



Tapi pesan tak bisa disampaikan melalui BBM tanpa mengetahui PIN nomor yang dituju. Hal ini malah menjadi ciri khas dari perangkat BlackBerry. Kelak, PIN menjadi nomor identifikasi baru komunikasi selain nomor telepon atau email.

Ketika BlackBerry mencapai puncak popularitasnya, BBM dianggap sebagai salah satu fitur penting yang melekat. Banyak pengguna BlackBerry yang tak ingin mengganti perangkatnya, karena tak mau kehilangan daftar kontak di BBM.

Di kemudian hari, layanan BBM pun dipercanggih. Misalnya saja dengan menghadirkan fitur voice chat pada pembaruan BlackBerry Messenger 7.0 di Desember 2012.

BBM mungkin alasan bagi pengguna untuk mempertahankan perangkat BlackBerry. Sayangnya, buruknya gangguan menjadi alasan pula bagi pengguna untuk meninggalkan BBM, dan tentu saja BlackBerry.

Dikutip dari laman Guardian, gangguan terbesar terjadi di Oktober 2011. Dengan padamnya jaringan BlackBerry di sejumlah kawasan seperti Eropa, Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah, perlahan tapi pasti jumlah pengguna BBM yang pada Agustus 2011 tercatat 70 juta pengguna aktif diprediksi berkurang. Apalagi gangguan layanan ini menimpa puluhan juta pengguna setia BBM di Timur Tengah dan Afrika.

iMessage Saingi BBM

Diakui atau tidak, BBM merupakan salah satu kunci kesuksesan penjualan BlackBerry. Karena itu Apple disebut mencoba untuk mengikuti jejak sukses BBM saat merilis iMessage, layanan chat antar-perangkat berbasis iOS.

Dilansir dari laman BGR, iMessage baru diperkenalkan pada 6 Juni 2011 di ajang World Wide Developer Conference 2011. Layanan chat ini diperkenalkan oleh Bos Divisi iOS Apple saat itu, Scott Forstall, yang mengatakan iMessage akan muncul di iOS 5 dan OS X Mountain Lion.
 


Menariknya, iMessages berbasis nomor telepon dan email. Tentu ini menghadirkan platform yang lebih luas dengan kehadirannya di PC. Apalagi, fitur pesan instan ala Apple ini juga memiliki kemampuan menarik dan tak hanya mengirim pesan teks.

iMessages juga mampu mengirim dokumen, foto, video, kontak informasi, melalui jaringan internet. Pesan dalam grup juga bisa dilakukan.  

Dengan pesatnya penjualan perangkat berbasis iOS, pengguna iMessage tentu saja ikut meningkat. Tapi kehadiran iOS dan sistem operasi Android ikut 'melahirkan' sejumlah aplikasi chat lain yang malah memungkinkan untuk chat lintas platform.

Aplikasi seperti WhatsApp, Line, KakaoTalk, dan We Chat, yang sudah memperlihatkan eksistensinya, akan semakin berlomba untuk hadir di tiap perangkat sebagai layanan chat utama bagi pengguna. Selain itu, Google juga semakin mempercanggih layanan Google Talk dan mengubahnya menjadi Hangout. Malah hangout diharapkan sebagai layanan chat utama bagi perangkat berbasis Android.

Seperti apa persaingannya? Ikuti di episode berikutnya. (gal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya