iPhone 5C Laris Manis di Negeri Presiden Obama

Penjualan iPhone 5C ternyata tak seburuk yang dibayangkan. Buktinya iPhone 5C mendapat sambutan yang baik di negeri asalnya Amerika Serikat.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 30 Okt 2013, 11:25 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2013, 11:25 WIB
iphone-5c-131011b.jpg

Sempat dikabarkan tidak mendapat sambutan sehangat iPhone 5S, namun penjualan iPhone 5C ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Buktinya iPhone 5C mendapat sambutan yang baik di negeri asalnya di Amerika Serikat.

Sebuah riset yang dilakukan oleh Localytics menunjukkan iPhone 5C diadopsi dengan baik oleh konsumen di Negeri Presiden Obama tersebut. Bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa, Amerika Serikat menjadi negara dengan pembeli iPhone 5C tertinggi di dunia.

Dilansir laman Ubergizmo, Rabu (30/10/2013), di Amerika Serikat iPhone 5C diadopsi oleh 33% dan 67% lainnya mengadopsi iPhone 5S. Jerman menjadi negara dengan adopsi iPhone 5C terendah yakni sebesar 13% namun pengadopsi iPhone 5S tertinggi yakni mencapai 87%.



Perusahaan riset asal Amerika Serikat ini melihat angka adopsi dua seri iPhone terbaru di 8 negara utama yakni Amerika Serikat, Jerman, China, Australia, Jepang, Kanada, Perancis, dan Inggris. Kedua seri iPhone terbaru ini belum mampu menggeser dominasi iPhone 5 yang hampir mencapi 40% dari smartphone Apple di seluruh dunia, diikuti oleh iPhone 4S di posisi kedua dengan 32,9%.

Apple menaruh optimisme tinggi jika iPhone 5C akan diadopsi dengan lebih baik oleh konsumen di China dan India. Meski hingga kini kedua seri iPhone tersebut belum menyambangi dua negara di Asia dengan jumlah penduduk yang relatif banyak namun Apple diharapkan akan menjual iPhone 5C seharga kurang dari USD 300 tanpa kontrak.

Sejak dirilis pada 11 September lalu di kantor pusat Apple di Cupertino, kehadiran iPhone 5C banyak menuai kritikan dan hujatan. Apple dianggap tidak lagi inovatif dengan merilis iPhone 5C, bahkan harga yang dibanderol dianggap tidak sebanding dengan bahan baku plastik yang digunakan. (vin/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya