Sejumlah perusahaan teknologi dihujat setelah terbukti mendukung aksi spionase yang dimotori oleh badan intelijen Amerika Serikat (NSA). Tak tanggung-tanggung, beberapa perusahaan teknologi ternama dengan basis pengguna yang sangat besar, seperti Apple dan Google pun disinyalir terlibat.
Bosan terus-menerus ikut dipersalahkan, Apple dilaporkan telah merilis dokumen resmi yang menjelaskan bahwa hukum Amerika Serikat secara legal mengijinkan mereka untuk memberikan informasi kepada pemerintah negara yang berdaulat.
Dari laporan tersebut juga terungkap bahwa Australia adalah negara Asia yang paling banyak meminta bocoran data pengguna dari Apple.
Menurut yang dilansir laman Tech in Asia, Rabu (20/11/2013), catatan Apple menunjukkan bahwa Australia telah melayangkan sekitar 74 kali permintaan informasi pribadi pengguna. Dari sekian banyak permintaan tersebut, Apple mengakui hanya mengungkap sekitar 54% data dan menolak sisanya.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rincian laporan Apple terkait beberapa negara Asia yang kerap meminta Apple menyerahkan informasi pribadi penggunanya:
1. Australia mengirimkan 74 permintaan untuk informasi pribadi, merupakan angka tertinggi di negara Asia Pasifik. Dari sekian banyak permintaan tersebut, Apple hanya mengungkap 54 persen data dan menolak 22 sisanya.
2. Jepang menduduki peringkat kedua dengan 42 permintaan, tapi Apple hanya memberi kurang dari seperempat data yang diminta.
3. Hong Kong dan Singapura mengirim permintaan dengan jumlah yang terlalu banyak jika dilihat dari ukuran negaranya: yakni 32 dan 23. Apple memberikan masing-masing 75 persen dan 54 persen dari data yang mereka minta.
4. China yang mungkin Anda yakini sebagai pengirim terbanyak, hanya mengirim enam permintaan, dan Apple hanya memberi dua informasi data.
5. Taiwan dan Korea Selatan melengkapi daftar ini dengan masing-masing empat permintaan. Apple memberi masing-masing tiga dan dua data dari yang mereka minta.
Patut dicatat, negara yang tidak ada dalam laporan tersebut berarti tidak pernah sekalipun mengirimkan permintaan terkait informasi pribadi kepada Apple. Hal ini artinya pihak intelijen Indonesia sama sekali belum pernah meminta jasa Apple untuk membantu urusan spionase. (dhi)
Australia Ternyata Sering Minta Bocoran Data Pengguna ke Apple
Catatan Apple menunjukkan bahwa Australia telah melayangkan sekitar 74 kali permintaan informasi pribadi pengguna.
diperbarui 20 Nov 2013, 14:15 WIBDiterbitkan 20 Nov 2013, 14:15 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
HUT TNI 2024, Naik MRT hingga Transjakarta Cuma Bayar Rp 1
3 Jenis Pernikahan Terlarang dalam Islam, meskipun dengan Alasan Menghindari Zina
Momen HUT ke-79 TNI, Jokowi Sampaikan Terima Kasih ke Prabowo Subianto
Hamas Konfirmasi Kematian Komandan di Tulkarem Akibat Serangan Udara Israel
Yudi Latif soal Kabar Romo Benny Meninggal Dunia: Ibarat Petir di Siang Bolong
Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024 dan Jadwal, Moderator hingga Panelis
Kenapa HUT TNI Diperingati Setiap 5 Oktober? Ini Sejarahnya
Harga Minyak Mentah Cetak Kenaikan Mingguan Terbaik
9 Resep Mi Ayam Kuah dan Goreng, Lebih Sehat Buat Sendiri di Rumah
Psikolog: Anak Salah Tidak Perlu Selalu Dihukum
Rotasi atau Blunder? Keputusan Erik ten Hag Tarik Marcus Rashford Picu Kontroversi
Resep Mudah Membuat Soto Ceker Ayam, Nikmat Disantap Saat Musim Hujan