Tradisi Sedekah Bumi, Warga Sidoarjo Berebut Tumpeng

Tradisi Sedekah Bumi ini adalah bentuk rasa ucapan syukur warga desa pada leluhur.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2017, 07:35 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2017, 07:35 WIB
Tradisi Ruwat Desa, Warga Sidoarjo Berebut Tumpeng Hasil Bumi
Tradisi sedekah bumi ini adalah bentuk rasa ucapan syukur warga desa pada leluhur. (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Sidoarjo - Tak kenal usia maupun gender, semua ikut dalam tradisi rebut tumpeng yang dilakukan di halaman Desa Sedenganmijen, Sidoarjo, Jawa Timur.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (13/5/2017), tumpeng raksasa yang telah dihiasi berupa hasil bumi milik para petani ludes hanya dalam waktu 10 menit.

Dari hasil rebut tumpeng ini, warga membawa pulang untuk dimasak, guna keperluan dapur dan dimakan bersama keluarga.

Sebelumnya, tumpeng-tumpeng raksasa ini diarak keliling desa dengan menggunakan mobil hingga berjalan kaki menuju Balai Desa Sedenganmijen, Sidoarjo.

Warga yang mengawal tumpeng-tumpeng ini menggunakan kostum dua Buto Ijo dan seorang Kiai sebagai lambang untuk mengusir penyakit yang akan menyerang desa mereka.

Selain untuk melestarikan tradisi budaya, tradisi Sedekah Bumi atau Ruwat Desa ini adalah bentuk rasa ucapan syukur warga desa pada leluhur.

Selain berebut tumpeng, warga Sedenganmijen, Sidoarjo juga menggelar doa bersama, tahlil dan istigasah, mengucap syukur atas berkat yang diberikan kepada seluruh warga desa.

Saksikan tayangan video Tradisi Sedekah Bumi, Warga Sidoarjo Berebut Tumpeng selengkapnya.

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya