Liputan6.com, Samosir - Kedatangan api obor Asian Games 2018 diharapkan dapat memberi dampak positif bagi pariwisata Danau Toba. Sebab, perkembangan pariwisata danau vulkanik terbesar di dunia itu tersendat usai kecelakaan tenggelamnya KM Sinar Bangun pada 18 Juni 2018.
"Kami ingin memperkenalkan kembali Danau Toba melalui Asian Games," kata Kepala Seksi Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Riten Sipayung, dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Supaya wisatawan, dari negara mana pun, tahu kita terbuka. Kita dari dinas pariwisata siap membantu dan melayani wisatawan," tambahnya.
Kirab obor Asian Games rencananya diarak di beberapa titik Danau Toba, Rabu (1/8/2018). Api datang setelah sebelumnya mengunjungi Banda Aceh.
Prosesi ini secara resmi dimulai dari Yogyakarta pada 19 Juli lalu. Sehari sebelumnya, api dari lokasi pertama Asian Games, New Delhi, digabungkan dengan api abadi dari Mrapen.
Bencana
Terkait dengan musibah yang terjadi medio bulan silam itu, Riten menyatakan peristiwa tersebut merupakan bencana.
"Walaupun di balik itu ada kesalahan kita juga, namun itu lebih besar bencana alam. Namun kita sudah mengetahui itu semuanya dan tetap berkomitmen agar Danau Toba pantas untuk dinikmati dan nyaman," ujarnya.
"Karena belajar dari situasi kemarin itu juga kita semakin perketat pengawasan, agar masyarakat semakin nyaman," sambung Riten.
Advertisement
Berbenah Diri
Disbudpar Simalungun berupaya untuk mengambil hikmah positif kecelakaan tersebut. Semua pemilik wisata, maupun penyedia sarana prasarana, bergerak membenahi diri.
"Jadi kepada seluruh masyarakat, dan seluruh dunia, nggak usah takut datang ke Danau Toba. Silakan. Kenyamanan itu sudah kita jamin," pungkas Riten.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: