Liputan6.com, Jakarta Perjuangan atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan, dalam meraih kemenangan di perhelatan Asian Games 2018 cukup dramatis. Dia sempat mengalami kegagalan di angkatan 175 kg.
Namun, Eko pantang menyerah. Dirinya pun mencoba bangkit kembali dan berusaha membuktikan kemampuannya di hadapan Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta seluruh masyarakat Indonesia.
Kerja keras Eko pun tak sia-sia. Eko Yuli Irawan berhasil memperoleh medali emas dalam cabang olahraga angkat besi kelas 62 kg pada Selasa (21/8/2018).
Advertisement
Peraih perak di Olimpiade Rio de Janeiro tersebut berhasil mengangkat barbel seberat 141 kg di angkatan snatch dan beban 170 kg di angkatan clean and jerk. Total, ia berhasil membukukan beban 311 kg.
Keberhasilan Eko tersebut juga menciptakan rekor baru bagi ia pribadi dan dunia angkat besi nasional. Ini merupakan emas pertama untuk Eko dalam ajang Asian Games. Sebelumnya, ia hanya membawa pulang perunggu di Guangzhou 2010 dan Incheon 2014.
Emas tersebut juga jadi emas pertama yang pernah diperoleh cabang olahraga angkat besi Indonesia. Benar-benar sebuah #CeritaKemenangan yang menakjubkan.
Bidik emas di Olimpiade 2020
Kemenangan di Asian Games 2018 tak membuat Eko Yuli merasa puas begitu saja. Justru, kemenangan ini memotivasinya untuk menorehkan lebih banyak lagi prestasi di dunia olahraga angkat besi.
Selanjutnya, Eko menargetkan emas di Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Jepang. Meskipun usianya tak muda lagi untuk seorang atlet, ia akan tetap berlatih dengan keras dan berjuang di olimpiade. Saat Olimpiade 2020 nanti, Eko akan berusia 31 tahun.
"Yang pasti untuk persiapannya lebih berat lagi karena ada perubahan kelas. Harus maintenance berat badan juga karena usia juga sudah lumayan, jadi perubahan kelas ini kita harus lebih fokus," ujar Eko, seperti dikutip dari liputan6.com (22/8/2018).
Selamat berjuang Eko Yuli!
(Adv)