Liputan6.com, Jakarta - Pelatih power lifting Indonesia, Yanti terus memberikan semangat kepada Ni Nengah Widiasih yang gagal meraih medali emas Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Ni Nengah hanya meraih medali perak setelah mencatatkan angkatan terbaik 97 kg. Ia melakukannya di angkatan pertama. Sementara di angkatan kedua dan ketiga seberat 101 kg, dia gagal.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, medali emas Asian Para Games jatuh ke tangan atlet Tiongkok, Cui Zhe. Ia mencatat angkatan 100 kg pada angkatan ketiga. Adapun medali perunggu menjadi milik atlet Suriah, Baddour Noura.
Di angkatan terakhir, Yanti mengatakan, Ni Nengah sebenarnya berhasil mengangkat beban seberat 101 kg. Namun juri mendiskualifikasi angkatan atlet berusia 27 tahun tersebut.
"Sebetulnya optimistis (emas) dan saya lihat yang terakhir itu mengangkat. Tidak tahu persis kenapa no lift dari referee. Etikanya Widi (sapaan Ni Nengah) sudah mengangkat, tapi memang dalam paralimpik teknik angkat yang baik dan benar itu ada kriterianya," ucap Yanti kepada wartawan.
"Biasanya yang saya alami dan atlet rasakan saat angkat itu ingin cepat beres. Mungkin belum nempel baik sesuai waktu, dia sudah angkat," katanya menambahkan.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Target Selanjutnya
Kendati gagal meraih target, Yanti menyebut Ni Nengah harus terus belajar. Sangat atlet harus fokus ke ajang ASEAN Para Games Filipina 2019 dan Paralimpiade Tokyo 2020.
"Widi akan latihan terus, karena atlet tidak boleh berhenti berlatih. Mungkin setelah Asian Para Games, dari NPC lebih dulu ada program untuk training camp persiapan ke Filipina jelang ASEAN Para Games 2019," kata Yanti.
Hingga saat ini, Indonesia sudah mengoleksi tiga medali Asian Para Games 2018, yakni 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Advertisement