Liputan6.com, Accra Newmont Ghana, anak dari perusahaan emas global Amerika Serikat (AS) Newmont Gold akan memberhentikan sekitar 500-600 karyawan pada Juni mendatang. Keputusan tersebut mengingat tren pelemahan harga emas saat ini.
Seperti mengutip laman Shanghai Daily, Jumat (28/2/2014), tentunya, langkah itu diambil sebagai salah satu upaya guna meningkatkan efisiensi perusahaan.
"Upaya-upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan operasional perusahaan perlu digalakkan guna memastikan bisnsi terus berjalan lancar. Dampaknya, sebanyak 500-600 pekerja diberhentikan," ungkap Direktur Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Newmont Ghana Adiki O. Ayitevie dalam keterangan tertulisnya.
Dia menjelaskan pengurangan jumlah tenaga kerja sejalan dengan langkah perusahaan untuk mengurangi total produksi dalam waktu dekat di lokasi tambangnya, Ahafo Mine. Pengurangan jumlah produksi itu terkait tingginya pembuangan batu sisa pengolahan dan rendahnya nilai tambang yang dihasilkan.
Perusahaan memastikan, pimpinan bagian tenaga kerja Newmont Gana akan bernegosiasi dengan serikat pekerja tambang Ghana Mine Workers Union (GMWU) terkait pembayaran pesangon para pegawai yang diberhentikan. Kesepakatan tersebut harus sudah diselesaikan pada pertengahan tahun ini.
"Tekanan biasa operasi yang semakin membengkak dengan harga emas yang cenderung rendah memaksa kami untuk membuat keputusan yang sangat sulit seperti ini. Tapi ini penting dalam bisnis kami agar bisa tetap memberikan keuntungan pada para pemilik saham perusahaan," ungkap Wakil Presiden Senior Newmont Afrika Dave Schummer.
Dia memastikan akan memperlakukan para karyawan tersebut dengan penuh hormat mengingat jasa-jasanya pada perusahaan selama ini. Meski demikian, hingga saat ini, masih belum jelas apa dampak dari pemecatan ratusan pekerja tambang tersebut.