Pegawai Merpati Tak Yakin Bisa Gajian

Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) berjanji bakal mulai membayarkan gaji para pegawainya pada minggu ke-3 bulan Me

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Mar 2014, 10:17 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2014, 10:17 WIB
merpati-140220c.jpg

Liputan6.com, Jakarta Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) berjanji bakal mulai membayarkan gaji para pegawainya pada minggu ke-3 bulan Mei 2014.

Pembayaran gaji itu rencananya akan bersumber dari hasil penjualan anak perusahan yaitu PT Merpati Maitenance Facility (MMF) dan PT Merpati Training Centre (MTC) oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Nilai penjualan dua anak perusahaan Merpati tersebut ditaksir mencapai Rp 150 miliar.

Namun para pegawai Merpati pesimistis apa yang sudah dijanjikan Direktur Utama Merpati Asep Eka Nugraha untuk membayat gaji tidak akan terwujud.

"Kami berpikiran tidak mngkin itu terjadi, karena utang Merpati lebih dari itu. Uang untuk membayar asuransi saja Rp 100 miliar, bayar pegawai yang nunggak itu Rp 70 miliar, Fuel Rp 160 miliar, jadi kan tidak mungkin," ungkap Ketua Forum Pegawai Merpati (FPM), Sudyarto saat berbincang dengan Liputan6.com, yang ditulis Senin (3/3/2014).

Tidak hanya itu, kurang optimisme para pegawai juga didasarkan dari proses administrasi mengenai pembelian dua anak perusahaan tersebut yang hingga kini belum belum ada kejelasan.

"Dana transisi sudah disetujui, tapi masih dievaluasi, yang mengevaluasi DJKN. Jadi ini tidak mungkin, karena bisnisnya harus disahkan PPA dan BUMN, PPA dan BUMN kan belum ada deal," tegasnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, keputusan mengenai pembayaran gaji pegawai yang sudah tertunda selama tiga bulan tersebut didapatkan setelah FPM menggelar pertemuan bipartied dengan Direksi Merpati dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Jumat (28/2/2014).

Pertemuan yang sempat diwarnai kericuhan dan aksi perampasan identitas oleh pegawai dengan salah satu Direktur Merpati bernama Andika MY Munofa tersebut bertempat di kantor pusat Merpati di Gedung Basarnas selama kurang lebih tiga jam.

Selain mengenai janji pembayaran gaji, kesimpulan hasil pertemuan tersebut juga ditolaknya Andika MY Munofa menjadi Direktur Niaga baru di Merpati oleh para pegawai. "Kondisi sedang seperti ini ko malah tambah direktur, secara diam-diam lagi," pungkas Sudyarto. (Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya