Parkir Stasiun Kereta seperti Mal, Angan Menhub Atasi Macet Jakarta

Menhub EE Mangindaan meminta pengelola stasiun kereta api menyediakan lahan parkir bertingkat seperti pusat perbelanjaan dan apartemen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Mar 2014, 12:46 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2014, 12:46 WIB
Parkir Stasiun KA
[Foto:KAI]

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan meminta pengelola stasiun kereta api menyediakan lahan parkir bertingkat seperti pusat perbelanjaan dan apartemen.

Keberadaan lahan parkir bertingkat agar bisa menampung lebih banyak kendaraan para penumpang yang memakai kereta api.

"Karena itu terisi pada saat yang sama, antara lain bangun stasiun di Depok, Tangerang, Bekasi, Bogor, kita bangun parking area, masuk ke sana,"  kata Mangindaan dalam pembukaan dialog kebangkitan Perkeratapian Indonesia, di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Keinginan ini, diakui Mangindaan, sudah disampaikan kepada Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia IG Jonan. Pembangunan lahan parkir bisa dilakukan dengan kerjasama bersama pihak swasta seperti berlaku di negara lain. 

"Mohon Pak Jonan dan Dirjen mungkinkah stasiun di tingkat. Kerjasama dengan swasta seperti di mall apartemen, kita penuhi kebutuhan- kebutuhan parking area tidak di luar tapi di atas. Ini pemikiran-pemikiran saya setelah dari Eropa, Tokyo dan sebagainya," jelas Mangindaan.

Menurut dia, dengan pembangunan lahan parkir bertingkat dapat mengatasi kemacetan di Jakarta. Di mana masyarakat akan menitipkan kendaraannya untuk kemudian naiik kereta.

Dia mengingatkan setiap hari terlalu banyak kendaraan yang masuk dari luar Jakarta, hal ini membuat jalan-jalan di Jakarta padat.

"Saya titipkan angan-angan saya, mengantisipasi makin macetnya di kota-kota, satu dapat info dari Polda setiap masuk kendaraan pribadi di Jakarta sekitar 20 ribu kendaraan pribadi bagaimana mengatasi tidak semua masuk,"  tuturnya.

Dengan menggunakan kereta masyarakat juga bisa mendapatkan keuntungan yaitu tenaga yang tidak terkuras karena kemacetan. Selain itu perhitungan waktu juga lebih efisien.

"Pasti pengendara tidak stres, lebih on time kedua. Jadi pikiran satu jam, tiga jam belum sampai, ketiga agak hemat bensin," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya