Menperin Menanti Sepeda Motor Berlabel `Made In` Indonesia

Indonesia tercatat sebagai produsen sepeda motor ke-3 terbesar di dunia, tetapi saat ini belum ada sepeda motor berlabel made in Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Apr 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2014, 15:00 WIB
Menperin MS Hidayat
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan investasi industri sepeda motor di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Hal ini membuat Indonesia mampu menempati diri sebagai produsen sepeda motor ke-3 terbesar di dunia setelah China dan India. Akan tetapi, hingga kini belum ada produk sepeda motor made in Indonesia.

Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan, investasi di sektor industri otomotif dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

"Tingginya minat investasi menandakan bahwa iklim usaha industri di Indonesia sudah semakin baik dan mampu bersaing dengan negara produsen kendaraan bermotor lainnya di ASEAN," ujar Hidayat, saat menghadiri Peresmian Pabrik ke-2 PT Kawasaki Motor Indonesia di Kawasan Industri MM 2100, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/3/2014).

Sejalan dengan itu, ekspor sepeda motor Indonesia pun diharapkan semakin meningkat.  Ekspor sepeda motor tercatat telah mencapai US$ 126,44 juta pada 2013.

Dengan peningkatan ekspor ini, Hidayat juga menginginkan agar produk-produk sepeda motor asal Indonesia ini memiliki label buatan Indonesia.  "Saya tadi usul, bagaimana kalau pakai label made in Indonesia, kan jadi lebih sempurna," lanjutnya.

Hidayat menjelaskan secara nasional, total penyerapan tenaga kerja di sektor industri sepeda motor telah mencapai 1,8 juta orang yang tersebar pada 40 perusahaan industri perakitan, 1.200 perusahaan industri komponen mulai dari tier 1 sampai tier 3, dan 12 ribu unit authorised outlet after sales dan bengkel, serta 60 ribu non authorised outlet untuk spare parts dan bengkel.

"Industri komponen harus menjadi kekuatan industri sepeda motor nasional karena dengan kuatnya industri komponen diharapkan akan mengurangi ketergantungan industri perakitan terhadap komponen impor dan pada akhirnya akan meningkaykan daya saing industri sepeda motor nasional," kata Hidayat.

Selain itu, dengan populasi sepeda motor yang saat ini telah mencapai lebih dari 50 juta unit, Hidayat berharap layanan bengkel after sale yang kuat serta didukung oleh sumber daya manusia yang handal mampu ditingkatkan oleh masing-masing produsesn atau ATPM-nya.

Sekadar informasi, dari data ASEAN Automotive Federation (AFF), angka penjualan sepeda motor di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 9% atau sebanyak 7.771.014 unit sepeda motor pada 2013 dibandingkan 2012 yang sebanyak 7.141.586 unit sepeda motor.

Sedangkan Thailand mencatatkan penjualan sebesar 2.004.498 unit sepeda motor atau menurun 6% dibandingkan penjualan 2012 yang sebesar 2.130.067 unit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya