RI Negara Raksasa, Bos Kadin: Masa Presiden Tak Punya Pesawat

Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung pembelian pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2)

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Apr 2014, 08:09 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2014, 08:09 WIB
Pesawat Presiden
(Antara/Widodo S. Jusuf)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung pembelian pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) sekitar Rp 1 triliun.

Alasannya, karena Indonesia merupakan negara besar sehingga perlu fasilitas pesawat dinas untuk mengantar presiden berkeliling menjalankan tugasnya.

"Perlu dong (pesawat kepresidenan). Kita kan negara besar, masa presidennya nggak punya pesawat," kata Ketua Umum Kadin Susilo Bambang Sulisto kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (10/4/2014) malam.

Dia mengaku, Indonesia harus bangga dengan kehadiran pesawat berbodi panjang dan berkelir biru putih ini meski pemerintah harus merogoh dana yang cukup besar senilai US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 1,036 triliun (Rp 11.363 per dolar AS).

"Kita negara besar harus bangga punya pesawat. Masa mau berprilaku kerdit terus," cetusnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa justru ketinggalan informasi mengenai kedatangan pesawat presiden. Bahkan dia kurang antusias menjawab soal anggaran pembelian pesawat itu.

"Kapan datangnya? Lalu harganya berapa? Kalau harganya segitu (hampir Rp 1 triliun) mahal ya? Ya negara sebesar ini. Tapi saya nggak usah ngomong," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya