Liputan6.com, Sydney Menteri Australia Bagian Barat Colin Barnett mengatakan perdagangan ternak ke China dapat menyaingi atau bahkan lebih baik daripada aktivitas ekspor ke Indonesia. Australia akan mengekspor sapi ke China dalam kurun waktu 12 bulan dalam upayanya mentransformasi industri.
"Ekspor kami ke China akan membuka pasar baru yang sama pentingnya, atau bahkan lebih penting daripada bekerjasama dengan Indonesia," jelas Barnett seperti dikutip dari Australia News, Sabtu (12/4/2014).
Baca Juga
Dia menjelaskan akan mengekspor sapi hidup ke China untuk pertama kalinya bersama dengan produk turunannya, seperti susu sapi. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membuka pasar ternak Australia Barat dan berbagai negara bagian di Australia.
Advertisement
Dijelaskannya, Australia Barat akan mengekspor lebih dari 100 ribu ekor sapi ke China saat kerjasama kedua belah pihak terselenggara.
Sebanyak 1.000 ekor sapi akan dikirim ke Zhejiang, China dalam beberapa bulan ke depan sebagai percobaan pengiriman.
"Kerjasama ini berkembang sangat cepat dalam enam bulan terakhir dan tanda tangan percobaan ekspor telah ditandatangani di Perth pekan ini. Dan saya juga telah bertemu dengan pemerintah provinsi Zhejiang," ujar Barnett.
Perdana menteri negara bagian ini mengatakan akan bekerja keras demi mendapatkan persetujuan ekspor dari pemerintah kota Beijing.
Pemerintah Australia Barat akan menegosiasikan protokol operasional dengan Jepang dan menggunakan percobaan ekspor untuk mengujinya.
Hingga saat ini masih belum jelas pelabuhan mana yang akan mengakomodasi pengiriman di Australia Barat. Sementara tambahan jalur akan dibangun di Zhejiang.
"Sapi kami di Australia Barat bebas dari penyakit yang dikhawatirkan pemerintah China. Penyakit yang sering menular ke sapi bersifat subtropis dan tidak akan diidap ternak dari wilayah kami," tandasnya.