Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan mobil listrik oleh tim Ricky Elson besutan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kurang direspon positif oleh pengusaha.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, rencana tersebut harus diimbangi dengan tenaga listrik yang memadai.
"Mau kembangkan mobil listrik, wong rumah saja sering byar pet (mati listrik)," cetus Ketua Bidang Dewan Pimpinan Nasional Apindo, Soebronto Laras, seperti ditulis Kamis (17/4/2014)
Sebagai pelaku usaha di industri otomotif dengan menduduki jabatan Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki Internasional, dia mengaku Indonesia tak kesulitan untuk memproduksi mobil listrik apabila ada permintaan dan kebutuhan. Selain itu tentu harus didukung dengan kesiapan tenaga listrik.
"Teknologi bisa saja kok, karena di luar negeri semua sudah pakai mobil listrik. Orang kirim susu saja gunakan mobil listrik, main ski di salju pakai tenaga listrik," jelasnya.
Seperti diberitakan, Dahlan Iskan telah menyerahkan seluruh gajinya untuk jaminan dalam pengembangan mobil listrik kepada Ricky Elson, putra bangsa Indonesia yang ahli dalam perancangan mobil listrik dan telah memproduksi Gendhis dan Selo.
"Iya, memang Pak Dahlan menyerahkan semua gajinya untuk saya, tapi itu tidak cukup, untuk pengembangan masih saya tambah hasil gaji saya dari Jepang," tegas Ricky.
Ricky mengungkapkan gaji menteri yang selama ini ia terima hanyalah berjumlah sekitar Rp 19 juta. Apa yang diberikan Dahlan tersebut sebenarnya lebih rendah dari gajinya semasa kerja di Jepang.