Akuisisi BTN, Menkeu Belum Terima Surat Dahlan Iskan

"Pak Dahlan belum kirim surat ke saya. Mestinya kan kirim surat, jangan ngomong saja," kata Menkeu Chatib Basri.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Apr 2014, 19:33 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2014, 19:33 WIB
Chatib Basri
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Rencana divestasi seluruh saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) di pertengahan tahun ini ditanggapi dingin dari Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri. Pasalnya, surat permohonan divestasi tersebut belum sampai ke meja mantan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini.

Chatib berharap kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan untuk menyerahkan surat formal terkait rencana pelepasan seluruh saham BTN.

"Pak Dahlan belum kirim surat ke saya. Mestinya kan kirim surat, jangan ngomong saja," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Saat ditanya mengenai restu divestasi dan akuisisi BTN oleh perbankan pelat merah lain, Chatib enggan memberikan penjelasan lebih rinci. "Saya belum bisa komentar, nanti kami akan pelajari," tukasnya.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, langkah pelepasan saham itu diambil untuk menolong BTN agar bisa menjadi lebih besar. Apalagi BTN mempunyai  misi mulia dalam memenuhi kebutuhan perumahan untuk rakyat.

"Kebutuhan perumahan di Indonesia 1,5 juta untuk. Untuk memenuhi itu, BTN belum mampu. Makanya harus dapat 'kuda' yang besar supaya bisa lari kencang. Nah kita bantu BTN supaya dapat melaksakan misi mulia," ujarnya.

Mengenai perbankan mana yang akan mengakuisisi BTN, Dahlan mengindikasikan Bank Mandiri yang akan melakukan hal tersebut.
"Kami memikirkan, ada Bank Mandiri atau BRI. Ada yang berpandangan ke BRI saya setuju, ada pandangan ke Mandiri saya setuju, nanti diurus, nanti ada keputusan. Idenya masih harus dibahas di Kementerian BUMN," lanjut dia.

Mengenai skema akuisisi, Dahlan menjelaskan, nantinya BTN akan menjadi anak perusahaan perbankan yang mengakuisisinya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya