Liputan6.com, Jakarta - Royal Brunei Airlines telah menandatangani kontrak dengan Airbus untuk kepastian pemesanan tujuh pesawat A320neo.
Selain itu, ada tiga pilihan tambahan yang merupakan bagian dari fase terbaru program modernisasi armada mereka.
A320neo memiliki tata letak dua belas premium dan akan dioperasikan pada jaringan regional maskapai yang menghubungkan Bandar Seri Begawan dengan berbagai tujuan di Asia. Pesawat itu menggunakan mesin Pratt and Whitney PW1100G-JM.
"RB telah berhasil mengoperasikan pesawat jenis A320 sejak 2003. Kami yakin versi terbaru NEO ini akan memberikan efisiensi lebih tinggi dengan pengurangan bahan bakar sebesar 15% dan pengurangan dampak terhadap lingkungan yang signifikan," ujar Dermot Mannion, Wakil Ketua Royal Brunei Airlines, dalam siaran pers, Selasa (6/5/2014).
Advertisement
Ia menambahkan, pesawat ini memiliki jangkauan terbang lebih jauh dan kemampuan kargo di bawah lantai yang signifikan.
Sementara itu, Chief Operating Officer-Customer Airbus, John Leahy mengatakan, pesanan ini memperkuat kepemimpinan A320neo di pasar pesawat berlorong tunggal. Royal Brunei Airlines pun menegaskan kembali komitmennya terhadap pesawat jenis A320.
Pesawat jenis A320 merupakan lini produk pesawat berlorong tunggal paling diminati di dunia dengan lebih dari 10.200 pesanan pesawat. Hingga kini lebih dari 6.000 pesawat yang telah dikirimkan.
Versi terbaru pesawat ini, A320neo menggabungkan mesin baru dan perangkat ujung sayap Sharklet yang penggunaan keduanya menghasilkan penghematan bahan bakar hingga 15%.
Hingga akhir Maret 2014, pesanan untuk pesawat NEO telah mencapai lebih dari 2.700 pesawat dari 50 pelanggan di seluruh dunia, mewakili 60% dari pesanan dalam kategorinya.