Gelombang Tinggi Dorong Harga Ikan Melonjak di Jayapura

BMKG wilayah V Jayapura menyebutkan tinggi gelombang laut dapat mencapai 3,5 meter di perairan selatan Papua.

oleh Katharina Janur diperbarui 07 Mei 2014, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2014, 18:30 WIB
Seorang istri nelayan menata ikan tangkapan suaminya, di Desa Tlonto Raja, Pamekasan, Madura. Para nelayan membatasi melaut menyusul sedikitnya ikan yang bisa ditangkap.(Antara)

Liputan6.com, Jayapura - Harga ikan di Jayapura melambung tinggi, ini menyusul tingginya gelombang laut yang menerjang perairan Jayapura dan sekitarnya.

Salah satu penjual ikan di Pasar pelelangan ikan, Hamadi, Kota Jayapura-Papua, Markum mengatakan, gelombang tinggi dan terang bulan menyebabkan harga ikan di pasaran melonjak tinggi.  Misalnya saja ikan ekor kuning sedang yang biasa dijual dengan harga Rp 25-30 ribu. Saat ini harganya bisa mencapai Rp 50-60 ribu, bahkan bisa mencapai Rp 200 ribu lebih dengan ukuran ikan jenis ekor kuning besar.

Kemudian ikan jenis Kawalina yang biasa per tumpuk dijual dengan harga Rp 10 ribu dengan isi 8-10 ekor, saat ini ikan jenis tersebut per tumpuknya berkurang menjadi 5-7 ekor. “Jumlah per tumpuk untuk ikan Kawalina kami kurangi, karena memang jenisnya jarang,” kata dia , Rabu (7/5/2014).

Lanjut Markum, kenaikan harga ikan di Jayapura sudah terjadi seminggu belakangan ini. Namun setiap harinya harga terus melambung tinggi karena mulai berkurangnya nelayan yang melaut. “Ikan dari Jayapura malahan banyak yang masuk dari nelayan Sarmi dan Sorong, untuk antisipasi stok menipis,” ujar Markum.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura menyebutkan tinggi gelombang laut di perairan selatan Papua bisa mencapai 3,5 meter, khususnya di Laut Arafura bagian timur, termasuk Perairan Yos Sudarso dan selatan lainnya. Untuk perairan utara Papua, gelombang laut mencapai 1,25-1,5 meter.

“Tinggi gelombang hingga 3 meter sangat berbahaya bagi nelayan tradisional, namun jika tinggi gelombang hanya mencapai 1,25-1,5 meter masih dianggap aman untuk nelayan,” jelas Rully, salah satu staf BMKG setempat, Rabu (7/5/2014).

Sedangkan kecepatan angin di wilayah selatan Papua dalam bulan ini termasuk kencang, angin tersebut bertiup dari timur ke tenggara kuat.

“Kecepatan angin kiriman Australia saat ini juga sudah nampak di selatan Papua. Kecepatan angin di daerah selatan Papua mencapai 5-20 knot atau sekitar 10- 40 km/jam. Sedangkan di bagian perairan utara, kecepatan angin mencapai 5-15 knot atau 10-30 km/jam,” ujar Rully.

Angin di Perairan Papua pada umumnya bertiup dari arah utara hingga tenggara dan di perairan Papua bagian selatan, bertiup dari arah timur hingga barat daya. “Kecepatan angin tertinggi terjadi di laut Arafuru, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke berkisar 25 – 37 km/jam,” jelasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya