Indocement Naikkan Harga Jual Gara-gara Tarif Listrik Naik

Dibanding dengan kenaikan TDL, depresiasi rupiah lebih berdampak kepada kenaikan harga jual produk Indocement.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Mei 2014, 20:04 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2014, 20:04 WIB
Listrik
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memastikan bakal menaikkan harga jual produksinya di tahun ini. Langkah tersebut dilakukan perseroan untuk mengimbangi kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya menjelaskan, kenaikan kenaikan tarif listrik untuk golongan I3 yang dilakukan PT PLN pada bulan Mei 2014 berdampak kepada kenaikan biaya operasional perusahaan.

"Kami akan coba menaikkan harga secara bertahap sekitar 1%-2% dalam 2 bulan ini, " ujar Chris di Wisma Indocement, Jakarta, Selasa (13/5/2014). Namun, Indocement tak serta merta langsung menaikkan tetapi mereka akan melihat juga permintaan dari konsumen.

Chris menambahkan, saat ini tidak seluruh listrik pabriknya dipasok oleh PLN. "Memang Indocement tidak 100% pakai PLN, tapi pasti ada efek. Kami itu 60%-65% dari PLN dan sisanya Coal and Gas," jelas dia.

Kenaikan harga jual produksi Indocement akan dilakukan secara hati-hati dan tergantung pasar mengingat Chris tidak ingin kenaikan harga akan menggerus pangsa pasar Indocement yang saat ini sekitar 35%.

Chris melihat, dibanding dengan kenaikan TDL, depresiasi rupiah lebih berdampak kepada kenaikan harga jual di pasar.  "Tahun kemarin yang paling terasa itu akibat depresiasi rupiah, karena 60% cost kami dalam dolar. Itu yang akan kami lihat, keseimbangan antara market share dengan suply dan demand yang akan menentukan kenaikan harga," pungkasnya. (yas/gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya