Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan menganggarkan dana sekitar Rp 500 miliar untuk membeli mainan bagi kebutuhan anak usia dini.
Namun sayangnya, menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Busharmaidi, anggaran tersebut masih banyak dipergunakan untuk membeli mainan tanpa label Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga tidak terjamin keamanannya.
"Rp 500 miliar anggaran pemerintah keperluan PAUD. Ini belum lagi uang yang dihabiskan masyarakat untuk mainan anak masing-masing. Tapi mainannya justru masih banyak yang berbahaya," ujarnya di Graha Sucofindo, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2014).
Sementara itu, Kasubdit Alas Kaki Kulit dan Aneka Kemenperin Richard menyatakan, ke depan agar anggaran pemerintah tersebut tidak dikeluarkan untuk memberikan mainan yang membahayakan anak-anak, maka persyaratan SNI dirasa perlu masukan dalam ketentuan lelang pengadaan mainan tersebut.
"Lelang pemerintah mainan harus mengikuti standar. Ini wajib dan dalam prosedur lelang harus masukin SNI. Lelang boleh saja," katanya.
Selain itu, Richard juga mengingatkan bahwa untuk saat ini, sangsi yang diberikan baik kepada produsen maupun penjualan mainan non-SNI masih berupa penarikan produk dari pasaran, namun setelah 31 Oktober 2014, maka sangsi hukum akan langsung diberikan bagi produsen atau penjual mainan yang tidak memiliki SNI.
"Nanti setelah Oktober, sangsi hukum akan mulai diberlakukan. Sangsinya nanti tergantung pengadilan yang mengeluarkan keputusan," tandasnya. (Dny/Gdn)
Pemerintah Belanjakan Rp 500 Miliar untuk Beli Mainan Non-SNI
Setelah 31 Oktober 2014, sangsi hukum akan langsung diberikan bagi produsen atau penjual mainan yang tidak memiliki SNI.
diperbarui 19 Mei 2014, 16:35 WIBDiterbitkan 19 Mei 2014, 16:35 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa itu Novel: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenisnya
40 Siswa SDN Sukoharjo Keracunan Usai Santap MBG, Istana: Evaluasi Penting untuk BGN
Memahami 5W 1H Apa Saja: Panduan Lengkap untuk Menganalisis Informasi
Top 3: Perjalanan Glodok Plaza sebagai Pusat Perbelanjaan Modern
Pertama Kalinya, Trafik ke Google Search Turun di Bawah 90 Persen
Top 3 Islami: Jemaah Gus Baha Menangis saat Dikisahkan Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat, Bolehkah Sholat
Cara Menyimpan 6 Bahan Makanan agar Masak Bisa Sat Set
Apa itu Etnosentrisme? Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Cuaca Hari Ini Jumat 17 Januari 2025, BMKG Perkirakan Jakarta Hujan Seharian
Makan Apa: Panduan Lengkap Pilihan Menu untuk Berbagai Kesempatan
Harga Mobil Naik, Daihatsu Tetap Optimistis Pasar Otomotif 2025 Tumbuh
Apa itu Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Prinsip Dasarnya