Daya Saing Logistik RI Urusan 53 Dunia, Menhub: Tak Usah Malu

Yang penting program pembangunan kita terus jalan dan konektivitas antar pulau terus jalan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Jun 2014, 20:50 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2014, 20:50 WIB
menhub-anggaran-2-131211c.jpg
Menhub memaparkan penyelenggaraan dan pembangunan transportasi pada 2013 Kemenhub memperoleh anggaran sebesar Rp 35,6 triliun. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Surabaya - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat daya saing industri logistik Indonesia saat ini masih berada di peringkat ke-53 dunia.

Peringkat tersebut dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan masih kalah jika dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Namun Menhub meminta untuk tidak terlalu mempermasalahkan peringkat tersebut, mengingat kondisi geografis Indonesia berbeda jika dibandingkan empat negara tersebut.

"Tentunya tidak usah malu, itu urusannya mereka, Singapura satu pulau kecil, kalau Indonesia lebih kecil jauh lebih tinggi pastinya, -1 mungkin," katanya di Hotel Novotel, Surabaya, Senin (23/6/2014).

Menhub menjelaskan luas wilayah Indonesia sangat luas di mana terdapat saat ini 1.238 pelabuhan laut, 144 pelabuhan penyeberangan, 237 bandara, dan 4.700 kilometer jalur Kereta Api. Hal itulah yang menjadi salah satu keistimewaan dan menjadi keunggulan Indonesia.

"Yang penting program pembangunan kita terus jalan dan konektivitas antar pulau terus jalan, itu lebih penting," tegas Menhub.

Menurut dia, Indonesia akan menjadi negara maju dan memiliki daya saing yang tinggi pada tahun 2025. Majunya Indonesia tersebut dikatakan Mangindaan lebih karena sudah dicanangkannya MP3EI.

Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintahan baru nantinya untuk terus menjalankan dan mempercepat proses pembangunan terutama sarana infrastruktur sesuai MP3EI.

"Masih urutan 53 tidak masalah, Insya Allah tahun 2025 kita harus kejar itu, lakukan secara berkesinambungan, jangan samapi berubah-ubah rencana ini," pungkas dia. (Yas/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya