Kabel Listrik Bawah Laut Bakal Jadi Proyek Monumental RI

"Pertama kalinya dalam sejarah Indonesia ada interkoneksi lintas Sumatera, Jawa dan Bali," kata Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Jun 2014, 16:33 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2014, 16:33 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal mengejar pengerjaan dua mega proyek kabel listrik. Pertama, kabel listrik tegangan tinggi arus searah (High Voltage Direct Current/HVDC) atau kabel bawah laut yang menghubungkan Jawa Sumatera dan proyek kedua, pembangunan transmisi sepanjang 500 kilovolt (kv) lintas Sumatera.

"Kalau ini sudah jadi, maka akan ada koneksi antara Jawa, Bali dan Trans Sumatera. Sehingga ongkos pembangunan pembangkit listrik lebih murah di Sumatera karena ada batu baranya," terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung di Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Namun dia memastikan listrik yang dihasilkan dari pembangkit tersebut akan dialirkan sebagian besar ke Sumatera. Sedangkan kelebihannya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa. Ini dilakukan supaya ada keadilan dan pemerataan distribusi listrik.

Lanjut CT, pihaknya akan segera membawa hasil keputusan mempercepat pembangunan dua proyek transmisi tersebut ke Sidang Kabinet pekan depan. Diharapkan, proyek tersebut dapat ground breaking pada bulan kesembilan ini.

"Jika September ini bisa dilakukan, proyek tersebut akan sangat monumental. Karena pertama kalinya dalam sejarah Indonesia ada interkoneksi lintas Sumatera, Jawa dan Bali," cetusnya.

Di sisi lain, CT menyebut, akan mengejar pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang 9 dan 10 di Sumatera Selatan.

"Prinsipnya sudah ada tender dan dari Kementerian Keuangan juga sudah mengeluarkan jaminan. Jadi tinggal pelaksanaannya saja dipercepat," ujarnya.

Proyek lainnya, tambah dia pembangunan PLTU Pangkalan Susu dan PLTU Takalar 2x100 megawatt (MW), di mana perizinan sudah rampung dan dapat segera direalisasikan oleh PT PLN dalam waktu sesingkat-singkatnya. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya