Liputan6.com, Jakarta - Kedua pasangan kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bertarung pada pemilihan presiden (pilpres) 9 Jili nanti mempuyai visi misi penambahan lahan pertanian yang selama ini masih dianggap kurang.
Menanggapinya, Pengamat Pertanian Hermanto Siregar mengatakan, visi misi yang diungkapkan oleh kedua kandidat mengenai perluasan lahan pertanian tersebut masih belum memiliki kejelasan. Pasalnya untuk membuka lahan pertanian baru tidak akan mudah.
Menurutnya, ada beberapa masalah yang kompleks dalam upaya membuka lahan pertanian baru. Pertama, soal lokasi lahan yang akan dibuka. Kedua, kondisi dari lahan tersebut.
"Jadi mereka mau membuka lahan barunya di mana? Misalnya mau buka 2 juta hektar (ha) itu, tetapi kondisinya bagaimana, misalnya lokasinya berbukit-bukit maka harus diratakan dulu, dan itu tidak gampang," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (3/6/2014).
Ketiga, harus dipastikan ketersediaan infrastruktur penunjang lahan baru tersebut seperti jalan dan irigasi. Keempat, soal ketersediaan petani yang mau menggarap lahan tersebut nantinya.
"Itu otomatis harus bangun infrastrukturnya dulu, harus bangun jalan dan lain-lain. Kemudian juga nanti petaninya ada atau tidak, kalau itu di Kalimantan misalnya, ada tidak yang mau bertani di sana," katanya.
Hermanto tak yakin visi tersebut bisa dilakukan dalam masa jabatan 5 tahun. Hal ini karena pada masa pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berlangsung selama dua periode, pemerintah baru berhasil membuka 500 ribu hektar lahan pertanian baru.
"Semua itu tidak bisa cepat. Kalau dibilang 2 juta ha, maka caranya bagaimana. Saya khawatir itu semua hanya bombastis saja," jelas dia.
Meski demikian, Hermanto mengaku setuju dengan semangat dari kedua capres tersebut dalam bidang ini, meski harus ditunggu bagaiamana implementasinya jika salah satunya terpilih.
"Semangat mereka soal lahan dan pangan itu penting, saya setuju. Tetapi roadmap-nya bagaimana, dananya ada atau tidak," tandas dia. (Dny/Gdn)
Visi Capres Soal Lahan Pertanian Dinilai Sulit Terlaksana
pada pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berlangsung selama dua periode, pemerintah baru berhasil membuka 500 ribu hektar.
diperbarui 03 Jul 2014, 11:36 WIBDiterbitkan 03 Jul 2014, 11:36 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ada Denny Sumargo dan Olivia Allan, 7 Pasangan Artis yang Dikaruniai Buah Hati Pertama di 2024
Mahasiswa Unej yang Tewas Melompat dari Lantai 8 Gedung Kampus Dikenal Pendiam, Kampus Pastikan Tak Ada Bullying
Berapa Kadar Gula Normal untuk Usia 40 Tahun? Ini Penjelasan Lengkapnya
Gembong Narkoba Fabio Ochoa Bebas Usai Dibui 20 Tahun di AS, Korban Kartel Medellin Tuntut Keadilan
Fungsi Fiber Optik, Teknologi Komunikasi Modern yang Revolusioner
Fungsi Toner untuk Wajah, Manfaat, Cara Pakai, dan Tips Memilihnya
Fungsi PBB dan Peran Pentingnya dalam Menjaga Perdamaian Dunia
VIDEO: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK
Apakah Persahabatanmu Sehat? Kenali 5 Tanda Teman yang Tidak Menyukaimu
Ekonomi Inggris Stagnan di Kuartal III-2024
VIDEO: Pesona Bebek Mandarin yang Digemari Para Pecinta Unggas
Kereta Panoramic Hadir di KA Mutiara Timur, Nikmati Pemandangan Alam Indah di Wilayah Tapal Kuda