Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat bergerak melemah menyusul adanya tanda-tenda tekanan finansial di Portugal. Kondisi tersebut menyulut para investor untuk melakukan aksi jual yang sudah terjadi pekan ini dan meningkatkan permintaan aset.
Mengutip laman Bloomberg, Jumat (11/7/2014), indeks S&P merosot 0,4 persen ke level 1.964,68 pada perdagangan pukul 4:00 waktu New York. Jumlah tersebut menambah angka penurunan satu persen yang terbesar sejak 15 Mei.
Sementara indeks saham Dow Jones Industrial Average merosot 70,54 poin atau 0,4 persen ke level 16.915,07. Indeks saham Russell 2000 juga tercatat melemah satu persen, setelah sebelumnya merosot 1,9 persen.
Penurunan sejumlah indeks saham terjadi setelah spekulasi bahwa saham AS telah meningkat terlalu jauh dan terlalu cepat awal pekan ini. Raymond James & Associates Inc mengatakan ekuitas kini masih terlalu berisiko sementara Citigroup Inc mengungkapkan kekhawatirannya akan terjadi aksi beli yang terlalu besar.
"Para investor akan terlebih dulu ramai-ramai dan baru kemudian bertanya kembali saat pemberitaan menunjukkan penurunan seperti ini," ungkap manajer pendanaan Federated Investors Inc, Lawrence Creatura.
Dia menjelaskan, kekhawatiran menghadapi momen sepert ini seperti aksi pengamanan klasik melalui pasar-pasar ekuitas, komoditas dan obligasi.
Sementara itu saham-saham di Eropa dan obligasi Portugal juga tercatat merosot dengan kekhawatiran para investor yang semakin mendalam. Pasalnya, terdapat sebuah perusahaan yang tidak melunasi pembayaran utangnya tepat waktu di Portugal. (Sis/Ndw)
Aksi Jual Bikin Bursa AS Loyo
Bursa Amerika Serikat bergerak melemah menyusul adanya tanda-tanda tekanan finansial di Portugal.
diperbarui 11 Jul 2014, 04:46 WIBDiterbitkan 11 Jul 2014, 04:46 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dzikir Boleh di Mana Saja, Asal Jangan Tempat Ini Kata Buya Yahya
6 Potret Kejadian Apes Menimpa Hewan Ini Lucu tapi Bikin Kasihan
Bunda Corla Marah di Gift Ayam Mukanya Ketutup, Bikin Ngakak Warganet
Mengapa Hari Aids Diperingati Setiap Tanggal 1 Desember? Begini Sejarahnya
Hari AIDS Sedunia 2024, Kenali Bedanya HIV dan AIDS serta Cara Penularannya
Profil Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Disorot Terkait Larangan Ojol Pakai Pertalite
Negara Hadir di Kutai Kartanegara, Begini Kebijakan Pemkab Terkait Pendirian Rumah Ibadah
Kate Middleton Ajak Masyarakat Berempati dan Mengakhiri Stigma dalam Pekan Kesadaran Kecanduan
Tarif Impor Donald Trump Bikin Rugi Besar Pabrikan Mobil AS dan Eropa
Sidang Pembelaan Mantan PM Malaysia Najib Razak dalam Kasus 1MDB Akan Digelar Pekan Ini
Media Australia Pertanyakan Keamanan Wisata Bahari di Indonesia Menyusul Kematian 2 Turis Asing di Mentawai dan Maluku
GRIA Telah Bangun 399 Rumah Subsidi hingga Oktober 2024