Hari Ini Freeport Kembali Ekspor Konsentrat Tembaga ke China

Syarat agar bisa melakukan ekspor adalah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri (smelter)

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Agu 2014, 16:43 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2014, 16:43 WIB
Buka Ekspor Freeport, Mendag Tunggu Restu 2 Instansi
Bila restu kedua instansi tersebut, Mendag mengaku bisa dengan cepat menerbitkan SPE yang kini menggunakan sistem elektronik.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah memenuhi kriteria untuk mengekspor konsentrat, PT Freeport Indonesia (PTFI)  hari ini  kembali mengirim konsentrat ke China dengan kuota 10 ribu DMT.

"Mereka hari ini akan ekspor ke China dengan kuota 10 ribu DMT," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R. Sukhyar, di Kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Sukyar mengungkapkan, tahun ini kuota ekspor Freeport mencapai 756.300 ton konsentrat dengan nilai US$ 1,56 miliar. Sedangkan 523 ribu ton diolah di dalam negeri.

"Sebanyak 523 ribu ton itu untuk kebutuhan domestik dalam hal ini untuk PT Smelting Gresik," jelas Sukhyar.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo mengatakan, Freeport telah memenuhi syarat yang telah ditentukan pemerintah untuk bisa melakukan ekspor konsentrat.

"Sudah tidak ada nunggu-nunggu. Orang besok sudah diekspor. Tanggal 6 besok itu pengapalan perdana," ungkap Susilo.

Dengan  dimulainya ekspor konsentrat yang dilakukan oleh PTFI maka akan menambah penerimaan negara.
Susilo pun menghimbau kepada perusahaan lain agar memepercepat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar bisa kembali melakukan ekpor.

Adapun syarat agar bisa melakukan ekspor adalah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri (smelter), membayar jaminan kesungguhan sebesar 5 persen dari nilai investasi, serta telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) amandemen kontrak pertambangan. (Pew/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya