Faisal Basri Sebut Subsidi BBM Jadi PR Besar Pemerintahan Jokowi

"Jika SBY tidak membenahi subsidi BBM maka akan mewarisan bom waktu kepada pemerintahan yang akan datang," tutur Faisal Basri.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Agu 2014, 08:57 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2014, 08:57 WIB
Faisal Basri

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengungkapkan, pekerjaan rumah terbesar yang harus dibenahi oleh pemerintahan mendatang atau pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Faisal, subsidi BBM pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat besar sehingga membebani pemerintahan selanjutnya.

"Jika Presiden SBY tidak membenahi masalah subsidi BBM ini maka akan mewarisan bom waktu yang sangat besar kepada pemerintahan yang akan datang," jelasnya seperti ditulis Minggu (31/8/2014).

Menurut SBY, jika subsidi BBM tidak dikurangi pada masa pemerintahan SBY, maka pemerintahan Joko Widodo akan sangat terbebani dan semakin bertumpuk.

Pekerjaan rumah terbesar kedua yang diwariskan oleh masa Pemerintahan SBY adalah mengenai produksi minyak dan gas.

Dalam masa pemerintahan SBY, produksi minyak dan gas Indonesia terus stagnan. Hal ini menjadi tugas besar yang harus dibenahi oleh pemerintahan Joko Widodo.

"Selain itu juga soal membangun kilang. Pada masa pemerintahan SBY hal tersebut tidak dilakukan," tutur Faisal.

Untuk diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014, ditetapkan jumlah subsidi sebesar Rp 403 triliun.

Subsidi tersebut terdiri atas subsidi energi sebesar Rp 350,3 triliun yaitu subsidi bahan bakar minyak (BBM) Rp 246,5 triliun dan subsidi listrik Rp 103,8 triliun. Sedangkan untuk subsidi non energi tercatat Rp 52,7 triliun. (Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya