BI: Kenaikan Harga BBM Jangan Lebih dari Februari 2015

BI Melihat sebaiknya kenaikan BBM dilakukan satu kali tanpa harus bertahap dengan nominal langsung sesuai harga keekonomian.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Sep 2014, 15:59 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2014, 15:59 WIB
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meminta kepada pemerintah untuk segera menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara menjelaskan, kenaikan harga BBM subsidi perlu segera dilakukan demi menjaga ruang fiskal yang hingga saat ini masih terus terbebani dengan neraca impor minyak dan gas (migas).

"Sebaiknya kalau bisa dilakukan di kuartal IV akan sangat baik tapi kalau bisa jangan lewat dari jangka waktu Februari 2015," katanya di kompleks BI, Jumat (12/9/2014).

Mirza menjelaskan, dengan menaikkan harga BBM subsidi sesegera mungkin, maka akan memberikan ruang kepada pemerintah presiden terpilihn dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk lebih mengakselerasi program-programnya, terutama di sektor-sektor yang produktif dan tepat sasaran.

Secara lebih rinci, dikatakan Mirza, BI memandang bahwa kenaikan BBM lebih baik dilakukan satu kali tanpa harus bertahap dengan nominal kenaikan yang langsung sesuai harga keekonomian.

"Kalau BBM naik Rp 1.000 itu kan tetap saja terjadi inflasi tapi mengatasi defisit anggaran untuk tahun anggaran 2015 dan defisit Current Account 2015 kan lebih kecil‎ daripada bertahap, efeknya sama," tegas Mirza. (Yas/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya