Kini Dubes RI Punya Peran Besar Buat Dongkrak Ekspor

Mendag Rachmat Gobel menargetkan ekspor Indonesia akan mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Okt 2014, 08:49 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2014, 08:49 WIB
Ekspor Impor 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menargetkan ekspor Indonesia akan mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Franky Sibarani mengatakan, target tersebut akan mudah tercapai. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menginstruksikan kepada para duta besar (dubes) Indonesia untuk membantu melakukan promosi perdagangan di negara masing-masing.

"Dalam situasi seperti ini, ada sisi bagusnya karena ada perbedaan penempatan seorang dubes yang dulu dan sekarang. Kalau sekarang dubes tugasnya memasarkan, jadi Pak Jokowi bilang 80 persen tugas dubes adalah untuk promosi," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Kamis (30/10/2014).

Dia menjelaskan, hal ini berbeda ketika Kementerian Perdagangan masih dipimpin oleh Marie Elka Pangestu, di mana tugas promosi perdagangan dibebankan kepada atase perdagangan di masing-masing negara yang memiliki hubungan diplomasi dengan Indonesia.

"Dulu atase perdagangan dikasih target itu, waktu zamannya Bu Marie Elka. Tapi sekarang jadi tugasnya para dubes," lanjutnya.

Menurut Franky, dengan adanya tugas khusus yang diemban para dubes ini, peran Rachmat hanya sebagai pengarah dan memberikan masukan kepada dubes terkait promosi yang harus dilakukan. Dan jika perlu dibuat suatu parameter untuk mengukur tingkat keberhasilan para dubes ini.

"Kalau perlu diberikan parameter suksesnya dubes, jadi lebih powerfull. Parameter ini juga bisa jadi tolak ukur kinerja dubes, jadi penilaian berbasis kinerja. Tugas Pak Rachmat tinggal memetakan dan memberikan informasi soal produk unggulan ekspor kita. Karena seorang dubes kan perlu gambaran misalnya di Arab Saudi potensi produk mana yang bisa dijual kesana," tandasnya. (Dny/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya