Mendag Sebut Maritim Jadi Masa Depan RI

Program misi pembelian yang difasilitasi kementerian perdagangan dapat membantu para eksportir.

oleh Nurmayanti diperbarui 02 Nov 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2014, 10:00 WIB
Bunaken, Keindahannya Bikin Kamu Mau Balik Lagi
Laut biru yang membentang dengan pasir putih yang bersih membuat Bunaken menjadi incaran para wisatawan (7/9/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Potensi maritim Indonesia begitu besar salah satunya ditunjukkan dengan ekspor produk udang terus meningkat selama lima tahun. Kementerian Perdagangan pun memfasilitasi ekspor produk udang beku ke Amerika Serikat senilai Rp 60 miliar.

Pada akhir pekan ini, perusahaan Amerika Serikat (AS) Central Seaway Company Inc (Censea) pun menandatangani Memorandum of Understanding dengan PT Indokom Samudera Perkasa.
Perjanjian ini terkait dengan pembelian udang beku ke Amerika Serikat senilai Rp 60 miliar.

MoU tersebut terlaksana berkat kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan Tim Amerika Serikat (AS), yang terdiri atas Atase Perdagangan (Atdag) Washington DC, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, serta ITPC Los Angeles.

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel menuturkan, potensi maritim Indonesia begitu besar. Samudera, laut, selat, dan teluk merupakan masa depan peradaban Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai ekspor produk udang beku Indonesia terus naik selama lima tahun dengan tren sebesar 14,26 persen.

Program misi pembelian difasilitasi Kementerian Perdagangan dan menjadi platform bisnis yang efektif.

"Tahun ini, Kemendag telah memfasilitasi 14 kegiatan misi pembelian dengan total nilai kerja sama sebesar US$ 48,92 juta (Rp 587,09 miliar). Program misi pembelian ini menjadi platform efektif bagi eksportir dan produsen Indonesia untuk mengembangkan bisnis sekaligus menegaskan Indonesia sebagai negara pemasok utama di pasar global," ujar Rachmat seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (2/11/2014).
 
Ekspor Meningkat

AS merupakan negara tujuan utama ekspor produk udang beku Indonesia diikuti oleh Jepang, Vietnam, Inggris, dan Kanada. Ekspor udang beku Indonesia pada  2013 senilai US$ 663,5 juta.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ekspor udang beku Indonesia ke AS mengalami tren positif sebesar 25,93 persen. Selama periode Januari-Juli 2014, nilai ekspor udang beku Indonesia ke AS adalah sebesar US$ 518,3 juta. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 65,09 persen dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 313,9 juta.

Pada 2013, total ekspor udang beku pernah mencapai nilai US$ 1,2 miliar. Selama periode 2009-2013, ekspor udang beku mengalami tren positif sebesar 14,26 persen.

Untuk periode Januari-Juli 2014, nilai ekspor udang beku mencapai US$ 841,9 juta atau mengalami peningkatan sebesar 34,77 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Rachmat Gobel memastikan program misi pembelian ini dapat membantu buyer maupun calon buyer untuk memperoleh rekomendasi perusahaan yang tepat sebagai tambahan referensi.


"Melalui program ini, akan lebih banyak lagi eksportir yang terbantu," pungkas Rachmat.(Nrm/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya