Jurus Bank Syariah Mandiri Dongkrak Transaksi e-Money

Dengan BSM e-money, nasabah Bank Syariah Mandiri juga dapat melakukan pengisian ulang di seluruh sarana isi ulang mandiri e-money.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Nov 2014, 17:20 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2014, 17:20 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri terus melakukan integrasi usaha dengan anak usaha guna mendorong perkembangan bisnis grup Mandiri. Bank Mandiri bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) memperkenalkan produk BSM E-Money dan produk BSM Mobile Banking Multiplatform guna meningkatkan layanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Dengan BSM e-money, nasabah BSM akan dapat melakukan pembayaran di seluruh merchant yang telah bekerja sama, seperti untuk pembayaran tol, tiket Transjakarta, tiket Commuterline, pembayaran parkir, belanja di Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, Superindo dan merchant-merchant lainnya.

Pemegang BSM e-money juga dapat melakukan pengisian ulang di seluruh sarana isi ulang mandiri e-money, seperti mandiri atm  berlogo “e-money”, cabang BSM atau merchant retail yang telah bekerja sama, baik secara tunai ataupun menggunakan kartu mandiri debit kartu debit BSM.

"Bagi Bank Mandiri, sebagai induk perusahaan, peluncuran BSM e-money merupakan strategi untuk memperluas segmen pengguna mandiri e-money sehingga akan semakin meningkatkan market share transaksi secara nasional," kata Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Nandan Sandaya di Jakarta, Minggu (2/11/2014).

Nandan menambahkan, jumlah kartu mandiri e-money yang beredar hingga September 2014 mencapai 4,5 juta kartu dengan rata-rata frekuensi transaksi 11 juta per bulan. Dengan nilai ini, market share frekuensi transaksi mandiri e-money telah mencapai 65% dari total transaksi uang elektronik nasional. Artinya, saat ini, Mandiri e-Money adalah uang elektronik yang paling sering digunakan di Indonesia.

Mandiri e-money juga mencatat peningkatan volume transaksi. Pada Januari – September 2014, transaksi e-money terus meningkat hingga Rp 1,2 triliun, tumbuh sekitar 10 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Guna memperluas segmen pengguna kartu prabayar e-money, Bank Mandiri juga telah menginisiasi sinergi dengan instansi pendidikan. Misalnya, kerjasama co branding kartu e-money dengan kartu pelajar di tiga sekolah menengah atas di provinsi Yogyakarta pada pertengahan tahun ini. Diharapkan kerjasama ini dapat diperluas ke lembaga pendidikan di wilayah lainnya.

Sementara itu, Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan produk BSM e-money merupakan sinergi Bank Syariah Mandiri dengan induk perusahaan dalam bentuk kartu co-branding untuk meningkatkan layanan dan kelengkapan pilihan produk bagi nasabah BSM.

Saat ini, BSM e-Money telah dapat diperoleh di cabang atau gerai BSM dengan harga kartu perdana Rp 20.000. Adapun nilai maksimal BSM e-money adalah satu juta rupiah dan tidak ada nilai minimal.

Adapun produk BSM Mobile Banking Multiplatform merupakan layanan mobile banking yang dapat diaplikasikan pada semua smartphone dengan operating system Blackberry, Android, IOS, dan Symbian. Produk ini merupakan pengembangan dari platform mobile banking yang telah ada sebelumnya, dengan penambahan beberapa fitur unggulan.

Fitur tersebut antara lain, menu favorit yang memungkinkan nasabah menyimpan data transaksi transfer, pembayaran dan pembelian, share aktivitas ke social media, informasi lokasi ATM & Kantor Cabang BSM, informasi produk dan promo, jadwal shalat dan kalimat inspiratif, menu akses langsung Call BSM 14040, serta notifikasi detail transaksi ke email yang didaftarkan.

Untuk mendapatkan layanan BSM Mobile Banking, nasabah melakukan registrasi atau mendaftar ke Cabang BSM terdekat, dan mengunduh Aplikasi BSM Mobile Banking melalui Blackberry App World (untuk Blackberry), Google Play Store (untuk Android) dan App Store untuk Apple  (iOS) dengan keyword 'BSM Mobile Banking'.

Melalui peluncuran dua produk baru ini,Agus Sudiarto menambahkan, BSM dapat meningkatkan bisnis perusahaan baik dari sisi transaksi melalui e-banking maupun potensi cross-selling BSM dengan induk perusahaan Bank Mandiri.

Transaksi e-banking melalui mesin ATM, BSM Mobile Banking, dan BSM Netbanking pada 2014 mencapai 3,5 juta transaksi per bulan atau meningkat dibandingkan transaksi pada 2013 yang sebesar 2,7 juta per bulan.

Per September 2014, layanan e-banking BSM menyumbang Fee Based Income (FBI) sebesar Rp69,44 miliar, lebih tinggi dibanding FBI per September 2013 yang sebesar Rp40,70 miliar.

‘"Kami berharap BSM menjadi bank syariah yang memiliki teknologi tinggi yang selalu memberikan pelayanan dan solusi terbaik dalam hal layanan Perbankan Syariah kepada nasabah," tutur Agus. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya