Realisasi Proyek Infrastruktur Jadi Tumpuan Penjualan Alat Berat

Pelaku industri alat berat mengharapkan, realisasi proyek infrastruktur di pemerintahan baru dapat mendukung pertumbuhan penjualan pada 2015

oleh Septian Deny diperbarui 25 Nov 2014, 09:34 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2014, 09:34 WIB
Proses Pemasangan Turap di Kali Ciliwung
Pekerja dengan menggunakan alat berat memasang turap di Kali Ciliwung, Jakarta, Rabu (3/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku industri alat berat dalam negeri berharap program pemerintah untuk membangun infrastruktur mampu mendorong pertumbuhan penjualan produk alat berat pada 2015.

Penasihat Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi), Pratjojo Dewo mengatakan, saat ini produksi alat berat dalam negeri 85 persen ditujukan untuk pasar domestik dan hanya 15 persen untuk ekspor.

"Jadi harapan kami sekarang tinggal realisasi proyek infrastruktur dari pemerintahan yang baru, kami harap alat berat produksi anak bangsa lebih diutamakan," ujar Pratjojo saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Selasa (25/11/2014).

Dia menjelaskan, produksi alat berat pada kuartal III tahun ini turun 20 persen, dari 1.734 unit pada periode yang sama tahun lalu menjadi 1.563 unit.

Sementara secara kumulatif produksi alat berat Januari-September 2014 turun 21 persen atau hanya 3.855 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 4.894 unit.

Meski demikian, Pratjojo memperkirakan kebutuhan alat pada tahun depan sekitar 12 ribu-13 ribu unit dengan proyek pembangunan infrastruktur sebagai tumpuan utama untuk mendongkrak permintaan alat berat. "Paling tidak untuk 60 persen kebutuhan itu dipasok dari dalam negeri pada tahun depan," ujar Pratjojo. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya