Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak pilihan bisnis kuliner yang dapat membuat Anda sukses dan meraup keuntungan besar. Tak terkecuali bisnis di bidang jajanan seperti permen dan juga es krim.
Begitulah kiranya yang dirasakan Astrid Hadywibowo. Dia kini bisa merasakan manisnya keuntungan berbisnis permen dan es krim dengan mengusung merek Papabubble dan LIN Artisan Ice Cream.
Mantan guru taman anak-anak (TK) ini memang hobi memasak sejak kecil. Kepiawaian memasak dipadu dengan kreativitas saat menjadi guru TK mampu membawanya menghasilkan produk cemilan lezat nan unik.
Berikut penuturan Astrid saat memutuskan memulai usaha mengutip laman studentpreneur, Kamis (27/11/2014):
Advertisement
Awal mula usaha
Ide bisnis tak jauh dari hobi Astrid yang gemar memasak. Hobi ini terus berlanjut saat menjadi seorang guru TK.
Dua hal berbeda dalam hidupnya ini, ternyata berbuah manis. "Saya menggabungkan kegemaran saya dalam bidang memasak dan juga menyalurkan bakat seni. Selain itu, sebelumnya saya juga pernah menjadi guru TK sehingga membuatnya lebih kreatif. Oleh karena itu, ketiga bisnis saya berhubungan dengan anak-anak dan yang manis-manis," dia menuturkan.
Diakui, dengan bisnis kuliner yang ada banyak sekali pilihan, dirinya harus mencari sesuatu yang beda agar mudah diterima masyarakat Indonesia.
Dari pengamatannya, bisnis jajanan merupakan hal yang tak bisa disepelekan. Pasalnya, permen dan es krim yang memiliki cita rasa yang unik akan selalu menjadi pilihan pembeli.
Bukan hanya kesukaan anak-anak saja, mereka yang sudah dewasa atau sudah menjadi orang tua pun terkadang ingin bernostalgia dengan permen ataupun es krim yang beraneka rasa.
Sukses lewat 3 produk
Astrid kemudian memilih menjual es krim pertama di Indonesia dengan menggunakan Liquid Nitro atau Nitrogen Cair dimana menghasilkan es krim lembut, padat nan lezat. Merek jajanan ini diberi nama LIN Artisan Ice Cream.
Resep yang digunakan LIN Artisan Ice Cream berasal dari Italy, negara yang terkenal sebagai penemu es krim, dan telah dicoba dan diuji turun temurun selama 4 generasi.
Sedangkan untuk produk permen, menurut dia, ini merupakan jajanan manis yang banyak dijumpai dan dapat dinikmati sehari-hari.
Namun, dibalik bentuknya yang lucu dan unik, ternyata dibutuhkan keuletan dan ketrampilan khusus dalam prosesnya seperti menciptakan sebuah barang seni.
Oleh karena itu, Papabubble dikatakan akan memberikan pengalaman indah melalui cita rasa, aroma, warna, suara serta hal menarik lainnya saat menikmati permen.
"Pengunjung dapat melihat langsung dalam setiap proses pembuatan permen. Papabubble juga sangat menjaga dan melakukan pengawasan ketat terhadap kualitas produksi untuk menjamin bahwa konsumen selalu mendapat cita rasa permen yang terbaik," tutur dia.
Papabubble ternyata merupakan franchise yang pertama kali berdiri di Barcelona pada 2005 dan telah hadir di sepuluh negara di dunia, termasuk di Indonesia.
"Hak franchise Papabubble yang pertama di Indonesia ini menjadi milik saya dan suami. Papabubble juga menggabungkan unsur seni dalam setiap permen yang diproduksi. Hal inilah yang menjadi latar belakang saya memilih Papabubble karena memiliki passion yang sama karena dapat mengkreasikan bentuk permen yang unik," kata dia.
Dia menuturkan, kunci kesuksesan bisnis Papabubble adalah gabungan antara pengalaman, rasa keingintahuan konsumen terhadap proses pembuatan permen serta indahnya hasil kreasi yang diciptakan.
Tak cukup cemilan ini, Astrid kini mempunyai bisnis burger yang penyajiannya unik yakni dicampur dengan mie sebagai pengganti roti. Usahanya ini diberi nama Stacks Burger saya menghasilkan burger mie pertama di Indonesia.
Namun dia tak menyebutkan nilai pendapatan dari usahanya tersebut. Dipastikan nilainya cukup menggiurkan dan menambah kocek Astrid.
Lika-liku bisnis
Selama menjalankan bisnis, Astrid mengaku tak selalu berjalan mulus. Apalagi, Indonesia memiliki keberagaman budaya termasuk makanannya yang khas di setiap daerah.
Oleh karena itu, untuk dapat berbisnis kuliner maka harus dapat membuat makanan yang khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Bukan hanya dari cita rasa yang unik saja, tetapi cara penyajiannya pun juga harus berbeda dengan yang lainnya.
"Khusus permen Papabubble, pembeli juga dapat memesan permen yang bertuliskan namanya sendiri. Bahkan, saya juga mendesain kedai dengan unik agar para pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatannya," jelas wanita muda ini.
Namun dikatakan, hal paling berat dalam menjalankan bisnis ini adalah ketika memulai usaha dan jika sudah berhasil, susah untuk mempertahankannya.
Dibutuhkan ekstra sabar untuk mengawali sebuah usaha, terutama saat mencari pelanggan atau klien. "Namun, ketika terbentur masalah, jangan gampang putus asa. Balik lagi, maka kita harus sabar, yakin, dan pantang mundur," dia mengingatkan.
Nah, bagi mereka yang ingin menjadi seorang pengusaha berarti juga harus rajin-rajin berinovasi. Selalu ketahui perkembangan pasar atau pelanggan. Selain itu, pengusaha yang sukses juga harus mau menerima kritikan dari siapapun.
Pasalnya, menurut dia, hal yang paling sulit adalah menerima kritikan dan masukan dari orang lain.
Selain itu, dalam memimpin suatu perusahaan, seorang pengusaha juga harus bisa memimpin tim. Jangan hanya pasrahkan semuanya kepada karyawan seratus persen, kita harus ikut terjun langsung.
"Tahun ini, saya dan suami akan lebih fokus menggarap ketiga label makanan yang lebih mengarah kepada snacks (makanan ringan atau kudapan). Kami berdua akan fokus di es krim, permen Papabubble, dan burger mie ini dan akan terus berinovasi di ketiga core bisnis itu," ujar dia mengakhiri cerita. (Nrm)
* Tulisan lengkap bisa dibaca di http://studentpreneur.co/
Advertisement