Liputan6.com, Jakarta - Sushi sudah dikenal sebagai makanan khas asal negeri Sakura, Jepang. Kenyataannya, makanan ini juga digemari masyarakat Indonesia. Potongan daging ikan mentah yang segar, ditambah bumbu khas Jepang menggelitik perut siapapun yang mencicipinya.
Peluang inilah yang coba dijalankan Albert Rahardjo dengan mendirikan bisnis kuliner dengan nama Pecopeco Sushi di Surabaya.
Dia pun sukses menuai untung dari bisnis kuliner ini. Berikuat penuturan lengkap Albert seperti mengutip Studentpreneur, Selasa (9/12/2014):
Awal mula usaha
Advertisement
Albert mulai menggeluti bisnis kuliner Sushi sejak 2009. Hobi makan sushi yang mengawalinya untuk memutuskan kuliner khas Jepang ini.
Seperti halnya anak muda yang lain, dia pun suka melakukan petualangan kuliner dari satu resto ke resto yang lain. "Dan setiap datang ke restoran Jepang, saya mengamati bahwa sebagian besar penikmat makanan Jepang ini adalah dari kalangan menengah ke atas. Sejak saat itu saya pun memutuskan untuk terjun ke bisnis kuliner, khususnya sushi," dia mengungkap alasan masuk ke bisnis ini.
Untuk menarik pelanggan masyarakat kebanyakan, Albert menjajakan sushi dengan harga terjangkau dan ramah di kantong, mulai dari Rp 15.000. Selain Sushi, Resto Jepang ini juga menyediakan beragam menu lainnya seperti Gunkan, Ramen dan Menu Set.
Tak hanya itu saja, resto ini menawarkan sistem layanan antar yang sebelumnya tidak pernah dilakukan resto lainnya. Dengan sistem ice pack pada delivery box, maka customer akan tetap dapat menikmati sushi dengan kondisi daging ikan yang masih segar.
Adapula sistem sistem diskon dalam penjualan. "Bagi saya, jika produk yang ditawarkan memang berkualitas maka pembeli pun akan rela membayar walaupun harganya sedikit mahal," dia meyakini.
Buah usaha
Dengan keuletan dan strategi bisnisnya, Albert kini telah memiliki 11 unit resto yang tersebar di berbagai tempat di kota Surabaya.
"Dan dalam sebulan saya bisa meraup keuntungan puluhan juta rupiah dari kesebelas resto tersebut. Saya sangat bersyukur, itu artinya pecopeco sushi tetap menjadi pilihan masyarakat jika ingin menikmati masakan khas Jepang dengan harga yang terjangkau.
Namun dia tak menampik jika harus menghadapi beberapa tantangan dalam bisnisnya. Menurut dia, sebagai seorang pengusaha kuliner harus menjaga kualitas makanan yang akan disajikan. Ini guna menghindari keluhan dari customer yang komplain karena makanan yang disajikan tidak memiliki kualitas rasa.
Selain itu, Albert selalu berinovasi dengan menciptakan menu-menu baru yang tak dimiliki restoran lain yang menyajikan menu sushi.
"Contohnya saja, saya memiliki menu platter dimana dalam satu menu terdapat berbagai macam menu sushi yang berbeda dengan kualitas daging ikan tuna yang segar. Dengan begitu, jika customer ingin menikmati sushi dengan cita rasa yang unik, mereka hanya bisa datang ke sushi pecopeco," jelasnya.
Semua hal itu dikatakan dilakukan karena kini mulai bermunculan resto sushi di Surabaya, di mana setiap restoran juga menawarkan pelayanan khusus yang tentunya untuk memikat customer.
Meski dia pernah mengalami kerugian saat ada salah satu outlet dan tidak memenuhi target penjualan. Setelah dilakukan evaluasi, ternyata penyebabnya adalah salah dalam pemilihan lokasi. Belajar dari hal tersebut maka sebelum mendirikan outlet baru dia terlebih dulu menganalisa calon konsumen di sekitar tempat outlet sehingga tidak akan mengalami hal yang sama.
Rencana masa depan
Setiap orang tentu ingin memiliki bisnis yang semakin berkembang. Demikian pula Albert yang ingin terus menambah jumlah outlet. Bukan hanya di Surabaya saja, tetapi juga luar Surabaya atau bahkan diluar Jawa Timur. Desember ini, dia berencana mendirikan outlet pecopeco sushi di Jember dan Malang.
"Dan jika memungkinkan, pada awal 2015, saya juga berkeinginan untuk mendirikan pecopeco sushi diluar Pulau Jawa nantinya. Dengan begitu, semua orang pun dapat menikmati makanan khas dari Jepang ini," ungkapnya.
Hasil kesuksesan saat ini ternyata diraih Albert karena memegang prinsip yang teguh. Yakni dia ingin dapat menjadi pengusaha sukses sebelum usia 30 tahun. Dan itu selalu ditanamkan dalam pikirannya ketika memulai berbisnis.
"Sehingga saya pun harus pintar membagi waktu antara kuliah dan bisnis. Dan kalimat tersebut juga menjadi penyemangat dalam berbisnis. Oleh karena itu, setiap pebisnis harus memiliki kemauan yang tinggi untuk selalu belajar dan berusaha agar menjadi seorang pengusaha yang sukses. Selain itu, harus selalu berinovasi dalam setiap menciptakan produk-produk yang berkualitas. Terakhir, seorang pengusaha juga harus memiliki analisa pasar yang tepat dalam menjalankan setiap bisnisnya," tandasnya. (Nrm)
* Tulisan lengkap bisa dibaca di http://studentpreneur.co/