Ingin Beli Merpati, Investor Harus Mau Tanggung Gaji Pegawai

‎Dijabarkan oleh Rini, tanggungan utang Merpati untuk karyawan sendiri saat ini sudah menyentuh angka Rp 1 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Des 2014, 21:39 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 21:39 WIB
Pesawat Merpati

Liputan6.com, Jakarta - Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno hingga saat ini masih juga belum menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan utang PT merpati Nusantara Airlines (Persero).

Rini mengungkapkan, Kementerian BUMN saat ini sedang melakukan seleksi kepada dua investor yang menyatakan minatnya untuk membeli Merpati.

"Ada investor yang mau beli Merpati karena dia mau memiliki nama Merpati. Ya kalau mereka mau maka minimal hutang karyawan harus terselesaikan dulu," kata Rini di kantornya, Senin (15/12/2014).

‎Dijabarkan oleh Rini, tanggungan utang Merpati untuk karyawan sendiri saat ini sudah menyentuh angka Rp 1 triliun.

Diakui Rini, bukan perkara mudah untuk menuntaskan permasalahan maskapai pelat merah itu, mengingat utang yang terus bertambah. Apalagi, Merpati sudah tidak memiliki aset yang bisa dijual.

Bahkan kata Rini, kementerian sebenarnya sudah mempunyai opsi untuk menutup Merpati.

"Opsinya (Merpati) ditutup. Kalau kami lihat sekarang untuk operasionalnya tidak mudah. Utang-utang yang ada selama ini sudah dijaminkan dengan aset-aset Merpati, karena nilai aset Merpati tidak sebesar utangnya, tapi ini masih kita upayakan," tandas dia. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya