Kementerian PU-Pera Minta Tambahan Dana Rp 47,5 Triliun

"Kami usulkan tambahan Rp 47,5 triliun dari APBN 2015 PU-Pera yang saat ini sebesar Rp 85 triliun," tutur Basuki Hadimuljono.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Des 2014, 15:17 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 15:17 WIB
Basuki Hadimuljono
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mengusulkan  tambahan dana sebanyak Rp 47,5 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Hal itu disampaikan Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono usai mengikuti rapat bersama menteri ekonomi lainnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Ini nanti malam rapat dengan Bapak Presiden, Kementerian mengusulkan tambahan yang bisa memanfaatkan anggaran yang ada sekarang," kata dia di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Basuki merinci, adapun tambahan tersebut sebesar Rp 12,5 triliun untuk ketahanan pangan. Lalu sebanyak Rp 20 triliun untuk konektifitas, Rp 13 triliun untuk peningkatan air minum dan sanitasi, dan Rp 2 triliun untuk perumahan.

"Kami usulkan tambahan Rp 47,5 triliun dari APBN 2015 PU-Pera yang saat ini sebesar Rp 85 triliun," lanjutnya.

Pihaknya mengakui, tambahan alokasi dana Kementerian PU-Pera begitu besar. Maka, untuk menyerap secara maksimal pihaknya akan memanggil stakeholder terkait supaya proyek-proyek yang dijalankan berjalan dengan baik.

"Jam 3 saya kumpulin Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) , Inkindo. Ikatan nasional konsultan indonesia) ini semua saya kumpulin untuk melihat kesiapan mereka. Saya tadi diingatkan agar nanti tidak menjadi white list kapasitas birokrasi, jasa, kami cek semua. Dengan tambahan ini PU akan menjadi Rp 130 triliun, tidak main-main itu," ujar dia.

Di samping itu, pihaknya mengungkapkan proyek terdekat yang bakal digarap oleh Kementerian PU-Pera adalah pembangunan waduk di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ada waduk sudah nanti tanggal 20 Desember  sama Presiden jadi ke NTT untuk groundbreaking," tutupnya. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya