Oesman Sapta: Saya Berseberangan dengan Pasar Bebas

Jika pasar bebas benar-benar diterapkan di Indonesia, maka hal yang paling mendapat ancaman serius adalah para pengusaha kecil.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Jan 2015, 17:47 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2015, 17:47 WIB
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang Kunjungi Liputan6.com
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang saat menjawab beberapa pertanyaan di kantor Liputan6.com, Jakarta, Senin (15/12/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang mengaku tidak setuju dengan pemberlakukan pasar bebas ASEAN di Indonesia. Hal itu dikatakan Oesman di depan puluhan Mahasiswa saat menjadi narasumber dalam acara Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

"Saya berseberangan dengan urusan pasar bebas," katanya di Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (30/1/3015) siang.

Menurut pria kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat itu, jika pasar bebas benar-benar diterapkan di Indonesia, maka hal yang paling mendapat ancaman serius adalah para pengusaha kecil.

Oesman yang juga lama berkecimpung di dunia bisnis ini menilai pemerintah harus mengkaji ulang adanya kebijakan tersebut. Sebab, masih banyak para pengusaha kecil yang harus dimajukan terlebih dahulu sebelum kebijakan pasar bebas ASEAN diberlakukan di Indonesia.

"Jangan sembarang terapkan pasar bebas. Nanti yang masuk barang-barang dari luar negeri semua dan kita yang beli. Selamatkan dulu pasar kita, kalau sudah terselamatkan baru kita kasih ke pasar bebas," tegas pria yang akrab disapa Oso ini.

Oesman Sapta Odang juga mengingatkan, jika pemerintah terburu-buru menerapkan pasar bebas maka hal itu dapat mengancam usaha kecil milik masyarakat di kota-kota kecil di Indonesia.

"Boleh aja bebas, tapi jangan sampai masuk ke Kabupaten, ke Kecamatan. Mampus nanti pasar-pasar kita," tutupnya. (Hans Jimenez Salim/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya