Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pembebasan bea masuk untuk jaring nylon yang biasa digunakan nelayan dalam menangkap ikan. Permintaan ini telah disampaikan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.
"Hari ini saya minta ke Mendag untuk membebaskan bea masuk jaring nylon sebesar 30 persen," ungkap Susi saat di acara Jakarta Food Security Summit, Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Jaring nylon masuk sebagai barang tekstil oleh Kementerian Perdagangan sehingga dikenakan bea masuk impor. Susi berpendapat, pengenaan bea masuk impor sangat membebani nelayan karena jaring nylon sangat dibutuhkan nelayan untuk melaut.
"Nelayan bayar bea masuk jaring nylon 30 persen, makanya saya ingin berjuang untuk nylon ini. Nanti akan kirim surat ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan," pungkas Susi.
Sebelumnya, Menteri Susi juga pernah melakukan lobi kepada Rachmat Gobel. Dalam lobi sebelumnya, Susi meminta Menteri Perdagangan untuk melobi negara-negara kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang menurunkan bea masuk bagi produk-produk perikanan asal Indonesia, seperti tuna dan udang.
Selama ini tarif bea masuk impor yang diterapkan negara di kawasan tersebut memang cukup tinggi sehingga membuat produk perikanan Indonesia sulit untuk bersaing.
"Please Pak Rachmat Gobel. Tolong advokasi agar zero tarif untuk udang dan tuna Indonesia. Kalau bisa ini, kita bisa dapat US$ 300 juta tadi tambahan untuk pemain," ujarnya.
Susi juga merasa pengenaan bea masuk ini juga adil bagi Indonesia. Pasalnya Eropa dan AS tidak mengenakan tarif untuk udang dan tuna dari Timor Leste. Padahal produk dari Indonesia dan Timor Leste tidak ada bedanya.
"Apa bedanya kita dengan mereka. Bilang saja kita negara miskin dan memang masih miskin dan berkembang," tegas dia.
Bahkan kalau Rachmat Gobel berhasil melakukan lobi ini, Susi Pudjiastuti berjanji akan menjadikan mantan wakil ketua Kadin tersebut sebagai anggota kehormatan dari asosiasi tuna.
"Kalau Pak Gobel dapat itu, saya janji nanti jadiin bapak anggota kehormatan asosiasi tuna," tandasnya. (Fik/Gdn)
Lobi Gobel, Menteri Susi Minta Jaring Nylon Bebas Bea Masuk
Jaring nylon masuk sebagai barang tekstil oleh Kementerian Perdagangan sehingga dikenakan bea masuk impor.
Diperbarui 13 Feb 2015, 21:24 WIBDiterbitkan 13 Feb 2015, 21:24 WIB
Menteri Susi Pudjiastuti (kanan) terlihat tertawa bersama Sekjen KKP Syarif Widjaja saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Kamis (12/02/2015). Rapat membahas APBN-P Tahun Anggaran 2015. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pergeseran Tanah di Sawahjoho Singajaya Garut Semakin Meluas, Warga Ketakutan
Jamaah Sabilu Taubah Kehilangan Mey yang Meninggal, Doa Dilangitkan Dipimpin Langsung Gus Iqdam
Bukan Viktor Gyokeres, Ruben Amorim Bakal Angkut Mantan Anak Asuh Lain ke Manchester United
APBN Defisit Rp 104,2 Triliun di Maret 2025, Bagaimana Mencegah Agak Tak Melebar?
Komitmen Konkret Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina
Respons Warren Buffett soal Tarif hingga Bursa Saham yang Lesu
Filosofi Marantau di Dalam Pantun-Pantun Minangkabau
Gerak Wall Street di Tengah Perang Tarif China-AS Memanas
Tingkatkan Pelayanan BRT, Ini Langkah Pemkot Semarang
Indonesia dan Turki Jalin Kemitraan Budaya, Perkuat Ikatan Sejarah Abad 16
Rahasia Tidur Nyenyak Ternyata Ada di Kondisi Usus
Hasil Badminton Asia Championships 2025: Sempat Kalah Start, Fajar/Rian Bungkam Pasangan China