Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, perikanan Indonesia perlu ditata lebih baik agar terus tumbuh dan terpelihara ke depan sehingga dapat dinikmati masyarakat.
Hal itu berdasarkan pertemuannya dengan tiga asosiasi nelayan ikan tuna pada hari ini. Asosiasi itu antara lain Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin), Asosiasi Tuna Long Line Indonesia (Atli), dan Himpunan Nelayan Purse Sein Nasional (HNPN).
Susi mengungkapkan, dari pertemuan tersebut dapat disimpulkan, perikanan Indonesia perlu ditata dengan baik, untuk menjaga ketahanannya dan jumlahnya tetap banyak.
Advertisement
"Kami bahas sangat open konstruktif. Kami sadari bahwa perikanan Indonesia ditata lebih baik, sustainaibility bussiness keberlanjutannya terpelihara supaya tuna Indonesia tetap banyak," tutur Susi.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 7 jam tersebut, Susi mengaku banyak belajar tentang dunia ikan tuna. "Hari ini kami rapat dari jam 8.30 WIB mulai Astui, Atli dan HNPN. Kami duduk bersama mereka berikan pelajaran tentang pertunaan kepada saya supaya mengerti kami semua paham," kata Susi, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Selain mempelajari tentang tuna, Susi juga menjelaskan tentang kebijakan yang digagasnya, yaitu pelarangan bongkar muat ikan di tengah laut, agar ikan yang berasal dari laut Indonesia tak dibawa keluar negeri dan moratorium izin kapal.
"Kami bahas transhipment, kualitas tuna, kapal anggota, cara tangkap, sangat komprehensif. Kami lakukan pertemuan lagi lebih komprehensif," pungkasnya. (Pew/Ahm)