Pemerintah Kaji Pembangunan Pelabuhan Sorong

Sebanyak 24 pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia akan dikembangkan untuk mendukung program tol laut.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Apr 2015, 17:09 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2015, 17:09 WIB
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan kajian terhadap pembangunan Pelabuhan Sorong yang merupakan bagian dari tol laut program Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program tol laut sendiri merupakan program Jokowi untuk menghubungkan Indonesia bagian barat hingga timur.

"Sedang kami buat. Sebenarnya kalau hanya membangun pelabuhan itu cepat. Tetapi kami harus memilirkan kapal yang mengangkut barang ke Papua jangan sampai pulang kosong. Ini dikaitkan dengan kawasan ekonomi Sorong, ada industri perikanan, kayu, kelapa sawit dan wisata Raja Ampat," kata dia, Jakarta, Senin (6/4/2015).

Indroyono mengatakan, ada beberapa pelabuhan yang sebenarnya sudah siap untuk mewujudkan tol lau saat ini. Ia melanjutkan, empat pelabuhan akan beroperasi pada tahun 2018."Pelabuhan untuk tol laut sudah ada empat, diantaranya Kuala Tanjung, Jakarta, Teluk Lamong Surabaya, Makassar New Port itu akan beroperasi 2018," terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyatakan program tol laut sudah beroperasi saat ini. Namun begitu pelayanan yang diberikan masih sebatas pelayaran jarak pendek dengan kapal-kapal kecil yang melayani beberapa daerah.

Direktur Transportasi Bappenas, Bambang Prihartono mengungkapkan, tol laut Jokowi mulai beroperasi sejak Februari 2015. Tol laut banyak diwujudkan di wilayah Timur Indonesia. "Tol laut sudah jalan. Contohnya untuk Papua melayani rute Sorong ke Waisai. Ada juga Surabaya ke Makassar. Jadi sebagian besar untuk Indonesia bagian Timur dan melayani pelayaran jarak pendek," ujar dia.

Bambang menjelaskan, kapal yang melintas di tol laut rute ini adalah kapal-kapal berukuran kecil yang mengangkut barang dan penumpang. Pengoperasian kapal tersebut terjadwal dua kali dalam sehari. Berbeda dengan dahulu, kapal-kapal tersebut hanya berlayar jika menerima pesanan atau carter.

"Kami belum mengevaluasinya paska pengoperasian tol laut. Biasanya per tiga bulan dievaluasi. Tapi yang pasti ini akan mengurangi biaya logistik cukup signifikan," tegas Bambang.

Dia menargetkan, sebanyak 24 pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung program tol laut Jokowi akan terkoneksi paling lambat pada 2017. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya