Lampaui China, Jepang Kini Dekap Obligasi AS Lebih Banyak

Jepang kini mendekap obligasi pemerintah AS lebih banyak dibandingkan negara manapun di dunia dengan nilai US$ 1,2244 triliun.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 16 Apr 2015, 13:32 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2015, 13:32 WIB
5 Aplikasi iPhone Termahal di Dunia
Aplikasi di platform Apple AppStore ternyata ada yang dibanderol ratusan dolar AS, malahan ada yang hampir mencapai angka US$ 1.000.

Liputan6.com, Washington - Melangkahi China, Jepang kini menyimpan obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) lebih banyak dibandingkan negara manapun di dunia. Kondisi ini sekaligus mengakhiri posisi China yang selama enam tahun terakhir menjadi pemegang tertinggi surat utang AS.

Mengutip laman CNN Money, Kamis (16/4/2015), data dari Kementerian Keuangan AS yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa Jepang memiliki surat utang pemerintah AS senilai US$ 1,2244 triliun. Jumlah tersebut masih lebih tinggi dibandingkan yang dipegang oleh China yang tercatat US$ 1,2237 triliun.

Kedua negara tersebut sebenarnya menjual sebagian surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah AS selama Januari kemarin. Tapi China menjual lebih banyak dan membuat Jepang menjadi kreditor AS teratas untuk pertama kalinya sejak krisis finansial

Pergeseran posisi Jepang dan China ini disokong berbagai tren besar dan perubahan cara pemerintah China mengelola cadangan devisanya. Data departemen keuangan tersebut menunjukkan bahwa surat utang AS yang dimiliki China menurun US$ 49,2 miliar, sementara milik Jepang justru meningkat US$ 13,6 miliar.

China telah lama menjadi pembeli surat utang AS sebagai salah satu cara menjaga stabilitas mata uangnya, yuan dan melangkahi dolar AS. Pembelian surat utang itu juga membantu menurunkan nilai tukar yuan dan mendorong ekspor China lebih kompetitif di pasar asing.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena tekanan AS dan upayanya menekan inflasi, China membiarkan nilai tukar yuan menguat. Selain Jepang dan China, pembeli terbesar surat utang AS ternyata berasal dari negeri sendiri yaitu Bank Sentral AS (The Fed). (Sis/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya