Liputan6.com, Washington - Melangkahi China, Jepang kini menyimpan obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) lebih banyak dibandingkan negara manapun di dunia. Kondisi ini sekaligus mengakhiri posisi China yang selama enam tahun terakhir menjadi pemegang tertinggi surat utang AS.
Mengutip laman CNN Money, Kamis (16/4/2015), data dari Kementerian Keuangan AS yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa Jepang memiliki surat utang pemerintah AS senilai US$ 1,2244 triliun. Jumlah tersebut masih lebih tinggi dibandingkan yang dipegang oleh China yang tercatat US$ 1,2237 triliun.
Kedua negara tersebut sebenarnya menjual sebagian surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah AS selama Januari kemarin. Tapi China menjual lebih banyak dan membuat Jepang menjadi kreditor AS teratas untuk pertama kalinya sejak krisis finansial
Pergeseran posisi Jepang dan China ini disokong berbagai tren besar dan perubahan cara pemerintah China mengelola cadangan devisanya. Data departemen keuangan tersebut menunjukkan bahwa surat utang AS yang dimiliki China menurun US$ 49,2 miliar, sementara milik Jepang justru meningkat US$ 13,6 miliar.
China telah lama menjadi pembeli surat utang AS sebagai salah satu cara menjaga stabilitas mata uangnya, yuan dan melangkahi dolar AS. Pembelian surat utang itu juga membantu menurunkan nilai tukar yuan dan mendorong ekspor China lebih kompetitif di pasar asing.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena tekanan AS dan upayanya menekan inflasi, China membiarkan nilai tukar yuan menguat. Selain Jepang dan China, pembeli terbesar surat utang AS ternyata berasal dari negeri sendiri yaitu Bank Sentral AS (The Fed). (Sis/Gdn)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Lampaui China, Jepang Kini Dekap Obligasi AS Lebih Banyak
Jepang kini mendekap obligasi pemerintah AS lebih banyak dibandingkan negara manapun di dunia dengan nilai US$ 1,2244 triliun.
diperbarui 16 Apr 2015, 13:32 WIBDiterbitkan 16 Apr 2015, 13:32 WIB
Aplikasi di platform Apple AppStore ternyata ada yang dibanderol ratusan dolar AS, malahan ada yang hampir mencapai angka US$ 1.000.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Presidential Threshold Dihapus, Angin Segar Demokrasi Indonesia
Telaga-Telaga di Gunungkidul, Nasibmu Kini...
Pilah-pilih Mainan yang Tepat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak
Gus Baha Memarahi Ketua Masjid yang Syaratkan Imam Bersuara Merdu, Ceritanya Begini
Kejari Depok Bakal Usut Penyalahgunaan Dana Intensif RT dan RW
Bacaan Doa Buka Puasa Rajab, Berikut Kenali Keutamaannya
5 Asteroid Terbesar yang Pernah Ditemukan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 4 Januari 2025
Link Live Streaming LaLiga Valencia vs Real Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
PBNU Cari Investor Bantu Biayai Dana Besar Reklamasi Tambang
Kapan Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Dibuka, Berikut Persyaratannya
KAI Commuter Sebut Penutupan Operasional Stasiun Karet Masih Dikaji