Begini Pemerintah Wujudkan Target Usaha Perikanan Budidaya

Indonesia masuk NACA juga sesuai dengan konsep pembangunan perikanan budidaya untuk mendorong pembangunan pedesaan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Mei 2015, 10:20 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2015, 10:20 WIB
Ilustrasi Budidaya Udang Windu
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan akan mencari sejumlah cara untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya. Hal itu mengejar target perikanan budidaya yang mencapai 17,91 juta ton pada 2015, meningkat dari 2014 sebanyak 14,52 juta ton.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan untuk mengejar target itu salah satunya dengan meningkatkan hubungan internasional, khususnya di bidang perikanan budidaya. Salah satu kerjasama tersebut diwujudkan melalui keanggotaan Network of Aquaculture Centres in Asia Pacific (NACA).

"Keanggotaan Indonesia dalam NACA ini sesuai dengan konsep pembangunan perikanan budidaya saat ini, yaitu mendorong pembangunan pedesaan melalui usaha budidaya perikanan, meningkatkan produksi pangan menuju ketahanan pangan, meningkatkan devisa Negara dan juga melakukan diversifikasi produksi akuakultur secara terintegrasi," kata dia dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Slamet mengatakan, keanggotaan Indonesia dalam NACA sendiri sudah dimulai sejak 2005. Dari kerjasama tersebut, dia menuturkan Indonesia telah menerima manfaat seperti penanggulangan penyakit pada ikan.

"Indonesia mendapat dukungan dalam penanggulangan penyakit Koi Herpes Virus (KHV) pada 2009. Di samping itu juga mendapatkan informasi terkini tentang wabah penyakit ikan/udang yang terjadi di Asia Pasifik. Hal ini mendorong Indonesia untuk melakukan pencegahan terhadap masuknya penyakit Early Mortality Syndrome (EMS) sehingga menjadikan Indonesia bebas penyakit EMS sampai saat ini," ujar Slamet.

Dia menuturkan, dengan masuknya Indonesia di dalam NACA, Indonesia jadi memiliki akses ke organisasi internasional lainnya.

"Kita juga mudah dalam mendapatkan akses ke organisasi internasional lainnya seperti FAO dan ACIAR sehingga dapat mendorong pengembangan perikanan budidaya di Indonesia," tutur Slamet.

Tak sekadar itu, NACA merupakan ruang menyapampaikan visi misi pemerintah untuk mewujudkan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. "Pembangunan perikanan budidaya harus berdasarkan pada tiga pilar pembangunan yaitu Prosperity (Kesejahteraan), Sustainability (Keberlanjutan) dan Sovereignity (Kedaulatan)," tandas dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya