Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mempertahankan target pertumbuhan kredit sebesar 16 persen hingga 18 persen sepanjang 2015 ini meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Alasan OJK masih mempertahankan target tersebut karena industri perbankan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi RI bakal membaik.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad menjelaskan, realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2015 yang tercatat di level 4,71 persen belum mencerminkan realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini. Oleh karena itu, OJK masih menunggu perkembangan hingga pertengahan tahun ini.
"Ya nanti kami liat. Inikan masih terus berjalan. Kalaupun ada koreksi pertumbuhan itu di pertengahan tahun, Juni kami lihat, jadi bulan depan," kata Muliaman di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (8/5/2015).
Ia menambahkan, dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut secara otomatis yang perlu menjadi tian OJK dan industri perbankan adalah kinerja dari kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Biasanya, saat perekonomian sebuah negara melambat, maka angka kredit bermasalah akan melonjak.
Hal tersebut terjadi karena perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil sulit untuk mengembangkan penjualan sehingga pendapatan mereka pun akan menurun. Dampaknya, perusahaan-perusahaan akan sulit untuk mengembalikan pinjaman.
Saat ini, OJK sudah membicarakan beberapa masalah yang menghadang penyaluran kredit dengan beberapa perbankan. Namun ternyata industri perbankan masih cukup yakin bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2015 ini belum mencerminkan keseluruhan sehingga sebagian besar bank tidak mengubah rencana bisnis mereka.
OJK melihat bahwa tingkat pertumbuhan kredit di sektor korporasi mengalami tren penurunan, terutama korporasi yang mengandalkan lini bisnis komoditas. Berbeda, kredit ke sektor kecil dan menengah termasuk juga mikro masih cukup tinggi.
"Kredit kecil kelihatannya masih tetap oke dan kami berharap jika ekonomi picking up di pertengahan tahun saya kira akan kembali normal semuanya," tegasnya. (Yas/Gdn)
Ekonomi Melambat, OJK Enggan Pangkas Target Kredit
Pertumbuhan kredit di sektor korporasi mengalami tren penurunan, terutama korporasi yang mengandalkan lini bisnis komoditas.
diperbarui 08 Mei 2015, 21:16 WIBDiterbitkan 08 Mei 2015, 21:16 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3 Islami: Kisah KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Amalan yang Dekatkan Perempuan ke Surga
Cuaca Hari Ini Minggu 1 Desember 2024: Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan, Siang Hujan
Hasil Liga Italia Serie A: AC Milan Hajar Empoli, Jay Idzes dkk Digilas Bologna
5 Cara Alami Membakar Lemak Perut di Pagi Hari Tanpa Olahraga
Toyota Hadirkan GR Supra Edisi Terakhir Hanya 300 Unit
3 Resep Bakwan Bakar yang Cocok Disantap Saat Hujan
Milenial dan Gen Z Lebih Sering Konsultasi Keuangan ke AI
Bos BEI Ingin Masyarakat Melek Investasi Saham Syariah
Daya Tarik Umbul Ponggok, Wisata Air Menarik di Klaten
Kemenangan Bersejarah Industri Kripto: Pengadilan Tolak Beri Sanksi Tornado Cash
1 Desember 1959: Perjanjian Antartika Larang Aktivitas Militer di Benua Tersebut
Hasil Liga Inggris West Ham vs Arsenal: Drama 7 Gol Warnai Kemenangan The Gunners atas Tuan Rumah