Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri direncanakan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Penanggulangan Inflasi Daerah di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Rabu (27/5/2015) ini.
Rakornas menjadi agenda tahunan yang diprakarsai BI demi mengendalikan angka inflasi terutama jelang memasuki bulan Ramadan.
Dikutip dari agenda BI yang diterima Liputan6.com, rakornas akan dimulai pada pukul 09.00 WIB dan akan dihadiri kepala daerah di seluruh Indonesia, mulai dari gubernur hingga bupati/walikota‎.
Hal sedikit berbeda, jika biasanya presiden hanya membuka rakornas di tahun-tahun sebelumnya, kali ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan langsung memimpin rapat koordinasi tersebut.
BI terus berupaya untuk menjaga target inflasi di kisaran 4 persen sepanjang 2015 ini. Pihak BI pun menyadari, untuk bisa mencapai hal tersebut bukan perkara gampang, melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya inflasi bakal tinggi ketika Ramadan.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs sebelumnya mengatakan, untuk menekan inflasi saat Lebaran, Bank Indonesia akan memaksimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Dalam menjalankan tim, BI akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah.
‎Pemerintah memutuskan mencari cara mengendalikan inflasi, usai Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, realisasi inflasi April 2015 mencapai 0,36 persen merupakan tertinggi pertama di bulan keempat sepanjang 5 tahun terakhir.
Baca Juga
Penyebab utama inflasi April ini adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif angkutan dalam kota dan lainnya.
‎"‎Selama 5 tahun terakhir, pencapaian 0,36 persen adalah inflasi tertinggi pertama di April. Tertinggi lainnya kita pernah mencapai inflasi 0,21 persen pada April 2012, selebihnya deflasi," ungkap Kepala BPS, Suryamin.
‎Adapun inflasi tersebut berasal dari 82 kota IHK, dimana 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota deflasi.
Suryamin mengatakan, laju inflasi year on year (April 2014-April 2015) tercatat mencapai 6,79 persen. Sedangkan secara tahun kalender (Maret-April 2015) terjadi deflasi sebesar 0,08 persen.
‎Kemudian inflasi komponen inti pada April 2015 mencapai 0,24 persen, sementara core inflasi mencapai 5,04 persen. "Inflasi tertinggi terjadi di Tual 1,31 persen dan Inflasi terendah Cilacap 0,02 persen," jelas Suryamin.
‎Dia mengatakan, inflasi April 0,36 persen akibat kenaikan biaya transportasi usai keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Maret‎. (Yas/Nrm)
Advertisement